Taufik R Abdullah: Aswaja Senafas dengan Pancasila

| Senin, 13/11/2017 13:51 WIB
Taufik R Abdullah: Aswaja Senafas dengan Pancasila Anggota FPKB DPR RI, Taufik R Abdullah menghadiri Halaqoh Kebangsaan di PP API al Muttaqien Kebumen

KEBUMEN, RADARBANGSA.COM - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI, Taufik R Abdullah menuturkan semangat keIslaman yang tumbuh subur dimana-mana saat ini ternyata tidak berkorelasi dengan peningkatan jumlah pemeluk Islam.

Pernyataan tersebut dilontarkan Taufik saat menghadiri Halaqoh Kebangsaan dengan tema “Membumikan Nilai Nilai Aswaja dalam kehidupan Berbangsa” di Pondok Pesantren API Al Muttaqin Muktisari Kebumen, Jawa Tengah, Senin 13 November 2017.

Menurut Taufik, ketidaksingkronan tersebut dapat dilacak dari sejumlah hasil survey dan penelitian. Hal ini mengharuskan optimalisasi reorientasi cara dakwah yang selama ini dilakukan.

“Dakwah yang kita lakukan harus menyentuh semua golongan dan kelompok masyarakat. Metode dakwah yang dilakukan juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan hari ini,” kata Taufik

Fakta tersebut kemudian diperparah dengan munculnya gerakan ektrimis berhaluan kanan dan juga kiri. Dijelaskan Taufi, gerakan tersebut terus melontarkan desakan untuk mendirikan Khilafah Islamiyah dan menentang nilai luhur Pancasila dan nasionalisme.

“NU dengan nilai nilai Aswaja merupakan jimat dan panjer NKRI. Inilah yeng menyebabkan sosialisasi PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945) selau kita lakukan. Karena nilai nilai Islam Aswaja senafas dengan nilai nilai kebangsaan dan pancasila,” terang Taufik.

Jika gerakan ekstrim tersebut dibiarkan, lanjut Taufik, bukan tidak mungkin konflik bakal terus tumbuh subur di Indonesia.

“Disintegrasi terjadi salah satunya karena hal ini. Negara-negara di Timur Tengah adalah contoh nyata kegagalan membangun hubungan yang benar antara agama dengan negara,” pungkas Taufik.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Kab Kebumen, KH Dawamudin Masdar menuturkan, NU selama ini istiqomah telah berulangkali turun tangan menghalau berbagai virus radikalisme yang disebarkan oleh kaum ektrimis.

Namun, upaya tersebut tentu tidak akan optimal jika haluan legislatif yang mewakili NU di Parlemen tidak optimal. Disini PKB memiliki peran yang sangat penting sebagai representasi Nahdliyyin.

“NU untuk bisa menjaga aqidah Ahlissunah Waljamah membutuhkan partai politik untuk menjaga dalam bidang konstitusi. PKB itu anak kandung NU. Sebagai anak kandung maka hubungan yang erat pasti terjalin,” kata Kiai Dawam.

Tags : Halaqoh Kebangsaan , Taufik R Abdullah , PKB

Berita Terkait