Setelah UIN Yogyakarta, UIN Surabaya juga Larang Mahasiswinya Bercadar

| Rabu, 07/03/2018 16:09 WIB
Setelah UIN Yogyakarta, UIN Surabaya juga Larang Mahasiswinya Bercadar Pintu Gerbang Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya. Doc. Istimewa

SURABAYA, RADARBANGSA.COM- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melalui Surat Edaran  1301/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 tentang Pembinaan Mahasiswi Bercadar, telah malarang mahasiswanya menggunakan cadar. Surat Edaran tertanggal 20 Februari 2018  yang ditandatangi langsun oleh  Rektor  Prof Yudian Wahyudi meminta kepada Dekan Fakultas, Direktur Pasca Sarjana dan Kepala Unit serta meminta secara khusus Wakil Rektor III untuk mendata dan membina mahasiswi yang bercadar, paling lambat data tersebut masuk di meja rector paling lambat 28 Februari 2018.

Mengikuti jejek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN SA), Prof. Abd. A`la juga mengeluarkan pernyataan larangan bagi mahasiswi yang  mengnakan cadar saat mengikuti proses belajar di Kampus.

"Sudah sejak dua tahun yang lalu, saya minta kepada para Dekan agar memberi perhatian bagi mahasiswi yang bercadar," ujarnya kepada Radarbangsa.com,  Rabu (7/3/2018).

Larangan bercadar, kata Prof A’la, juga dibarengi dengan larangan bagi mahasiswi yang memakai pakain yang tidak bisa. “kita sangat memberi perhatian khusus kepada mahasiswi yang berpakaian tidak bisa, tidak hanya bercadar yang kita larang, berpakaian ketat juga kita larang digunakan dilingkungan kampus,” urai Prof. A’la

Dalam penuturan Prof. A’la, mahasiswi yang bercadar juga mengurangi interaksi, terutama dosen bahasa.

"Dari sisi komunikasi tidak efektif, terutama saat belajar Bahasa Arab, dosen kan perlu melihat gerakan mulut saat mahasiswi mengucapkan makhroj," katanya.

Jika mendalami ajaran Empat Madzab (Imam Syafi`i, Maliki, Hanafi, dan Hambali), tegas Prof. A’la, bahwa wajah tidak termasuk bagian dari aurat yang harus selalu ditutupi. Namun jika ada perempuan bercadar jangan langsung divonis pengnut radilisme agama.

“Bercadar jangan terlalu disederhanakan, perlu hati-hati dan kajian mendalam dan dialog, bercadar maupun berpakain ketat perlu bimbingan secara khusus,” pungkasnya.

 

Tags : UIN Sunan Ampel , Mahasiswi , Larangan Bercadar

Berita Terkait