Kader Muslimat Terpilih Jadi Kepala Daerah, Ini Pesan Ketum PBNU

| Senin, 09/07/2018 19:11 WIB
Kader Muslimat Terpilih Jadi Kepala Daerah, Ini Pesan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj bangga terhadap para kader Muslimat NU yang terpilih menjadi kepala daerah dalam pilkada serentak 26 Juni 2018 silam. Hal itu, ucapnya, merupakan amanah mulia yang harus diemban para Srikandi NU, baik sebagai bupati, wali kota, maupun gubernur.

"Itu amanah mulia yang harus diemban sebagai kepala daerah, baik tingkat satu maupun dua," ujar Kiai Said saat menyampaikan taushiyah dalam acara halal bi halal Muslimat NU, Minggu, 8 Juli 2018 di Gedung Konvension TMPN Kalibata, Jakarta Selatan.

Sebagaimana diketahui, kader Muslimat NU yang terpilih menjadi kepala daerah diantaranya Khofifah Indar Parawansa (Ketum PP Muslimat NU/Gubernur Jatim), Umi Azizah (Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal/Bupati Tegal), Hj Ana Muawanah (Sekretaris IV PP Muslimat NU/Bupati Bojonegoro), Nyai Hj Munjidah Wahab (Ketua PC Muslimat Jombang/Bupati Jombang), Hj Ita Puspita Sari (Bendahara Muslimat NU Mojokerto/Wali Kota Mojokerto).

Di hadapan pengurus Muslimat NU dari seluruh Indonesia yang hadir, Kiai Said menekankan bahwa pada khittahnya pengabdian Muslimat adalah untuk masyarakat banyak secara nasional. Oleh karena itu, jangan berpuas diri sebagai penentu kebijakan daerah, tetapi juga harus menjadi penentu kebijakan nasional yang berangkat dari problem (masalah) di daerahnya.

"(Peran sebagai penentu kebijakan) ini yang kita tunggu-tunggu. Anda harus berperan secara luas di tengah-tengah masyarakat, peran dalam bidang agama, budaya, peradaban, pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun politik," jelas Kiai Said seperti dikutip dari nu.or.id, Senin, 9 Juli 2018.

Bahkan, Kiai Said juga berharap para kader NU terus mengambil peran sebagai penentu kebijakan internasional. Baik di bidang perdamaian, stabilitas keamanan global, moneter, maupun peran di PBB.

“Alhamdulillah NU akan memasuki usia 100 tahun. Dengan segala pengalaman, ada manisnya dan pahitnya. Kadang-kadang banyak temannya dan kadang juga sendirian, tapi NU tetap akan bermanfaat bagi keberlangsungan Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tasyakuran, halal bi halal, dan disambung Rapat Pleno PP Muslimat ini, hadir Wakil Ketua Umum MUI Pusat KH Zainut Tauhid, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Dewan Penasihat PP Muslimat NU Hj Mahfudhoh Aly Ubaid, Ketua DPP Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, beserta kader Muslimat NU se-Jabodetabek dan Jawa Barat.

Tags : Halal bi Halal , Muslimat NU , KH Said Aqil Siradj , PBNU

Berita Terkait