Ketum PBNU: ISNU Bertanggungjawab Kembangkan NU Secara Intelektual

| Jum'at, 24/08/2018 20:01 WIB
Ketum PBNU: ISNU Bertanggungjawab Kembangkan NU Secara Intelektual KH Said Aqil Siradj (ketua Umum PBNU).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan NU secara intelektual. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj.

"ISNU bertanggungjawab mengembangkan NU secara inte;ektual untuk mewujudkan kehidupan kemanusiaan yang lebih baik. Namun, ilmu penting dilandasi dengan iman," kata Kiai Said saat menyampaikan sambutan dalam Kongres II ISNU di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.

Kiai asal Cirebon ini mengungkapkan, adanya ISNU menggambarkan bahwa kebenaran harus dilengkapi dengan ilmu pengetahuan. Karena itu, hanya orang-orang yang berilmu yang mampu mencapai kebenaran tersebut.

"Tanpa ilmu, mustahil akan muncul kebenaran yang proporsional. Ilmu penting untuk mencapai kejayaan," terang Kiai Said.

Dia melanjutkan, dengan ilmu pengetahuan para ilmuwan dan penemu muslim mampu mewujudkan kejayaan Islam. Bahkan penemuan-penemuan tersebut terus berkembang menjadi ilmu dan pengetahuan seperti saat ini.

Namun, tegas Kiai Said, ilmu pengetahuan itu sangat penting dilandasi dengan iman. "Tanpa dilandasi iman, ilmu berpotensi menjerumuskanmanusia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP ISNu H. Ali Masykur Musa mengatakan bahwa para intelektual yang tergabung dalam ISNU memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dengan mendedikasikan kemapuan intelektualnya untuk bangsa dan negara.

"Kami dedikasikan ISNU untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar lebih maju, bermartabat dan berperadaban dibawah kepemimpinan bapak Joko Widodo yang akan kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019 berpasangan dengan Kiai Ma`ruf Amin," kata Ali Masykur dalam sambutannya.

Dia menjelaskan, ISNU memiliki ratusan guru besar dan doktor dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif dibawah naungan organisasinya. "Terdapat lebih dari 350 Guru besar dari berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di ISNU. Selain itu, ISNU juga memiliki lebih dari 900 Doktor dari berbagai ilmu pengetahuan, belum lagi para lulusan Magister dan Sarjana yang tak terbilang jumlahnya," tutur Ali.

Diketahui, acara Kongres II ISNU ini diikuti oleh seluruh Pengurus baik pusat maupun daerah se Indonesia yang bertempat di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Jawa Barat. Acara ini mengangkat tema "Pembangunan Inklusif dan Islam Nusantara menyongsong se Abad Indonesia Sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila". 

Tags : PBNU , Kongres II ISNU , KH Said Aqil Siradj

Berita Terkait