MKK Zona 3 Jabar Sukses Digelar, Kiai di Tasikmalaya Bangga

| Minggu, 28/10/2018 18:26 WIB
MKK Zona 3 Jabar Sukses Digelar, Kiai di Tasikmalaya Bangga Koordinator MKK Zona 3 Jabar, Usep Saiful Kamal (kanan) bersama pimpinan ponpes Sukamanah dan tokoh masyarakat Tasikmalaya saat pembukaan MKK (dok PKB)

TASIKMALAYA, RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menyelenggarakan Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) di Pondok Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya, Sabtu 27 Oktober 2018 kemarin. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Santri Nusantara tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan bangsa dengan jumlah 30 zona se-Indonesia.

Koordinator MKK Zona 3 Jawa Barat, Usep Saeful Kamal, S.HI berujar, pesantren yang didirikan almaghfurlah KH. Zaenal Mustofa (pahlawan nasional) ini sengaja dipilih sebagai tempat penyisihan untuk Zona 3 Jawa Barat tentu bukan tanpa alasan.

“Pesantren ini semenjak didirikan hingga saat ini masih istiqomah melestarikan kitab kuning. Itu mengapa kami memilihnya sebagai lokasi penyisihan,” kata Usep kepada Radarbangsa, Minggu 28 Oktober 2018.

Usep menjelaskan, MKK Zona 3 Jawa Barat ini diikuti oleh peserta yang berasal dari perwakilan pesantren di wilayah Kab. Bandung Barat, Kab. Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Banjar dan Kab. Pangandaran.

Usep menilai, pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren membuat para santri fleksibel dan toleran sehingga jauh dari watak radikal, apalagi ekstrem, misalnya dalam menyikapi masalah sosial, politik, maupun kebangsaan.

“Karena punya watak dan tradisi yang fleksibel dan toleran, maka pesantren mampu menjembatani problem keotentikan dan kemodernan (musykilah al-ashalah wa al-hadatsah) secara harmonis,” imbuh Usep.

Sementara itu, KH. Acep Tohir Fuad dalam sambutannya sebagai pengasuh Ponpes Sukamanah mengungkapkan pemilihan pesantren sebagai lokasi MKK tidak lepas dari upaya menghargai eksistensi pondok pesantren sebagai wadah memperjuangkan tujuan-tujuan dasar Syariat Islam (maqâshid al-syari‘at).

“Tujuan dasarnya kan menegakkan nilai dan prinsip keadilan sosial, kemaslahatan umat manusia, kerahmatan semesta, dan kearifan lokal. Itu semua ada di pondok pesantren,” kata Kiai Acep.

Kiai Acep menambahkan, nilai dan prinsip tersebut sesuai dengan kehidupan demokrasi dan mencerminkan karakter genuine kebudayaan Indonesia sebagai alternatif dari tuntutan formalisasi Syariat Islam yang kaffah pada satu sisi dengan keharusan menegakkan demokrasi dalam nation-state Indonesia pada sisi yang lain.

Atas terselenggaranya kegiatan tersebut, apresiasi dari tokoh masyarakat setempat pun bermunculan, salah satunya dari Ketua PCNU Tasikmalaya, H. Atam Rustam.

"Para kiai merasa bangga dengan kegiatan yang diadakan oleh PKB dan NU ini. Sebab minat para santri terhadap khazanah dan literatur-literatur Islam menurun. Diharapkan melalui acara ini spirit para santri dan duta ilmu dapat kembali semarak," ujar H. Atam bangga.

Untuk diketahui, MKK kali ini digelar dalam 2 kategori lomba, yaitu kategori Ula (Kitab Imrithi dan Fathul Qarib) dan Ulya (kitab Alfiyah dan Ihya Ulumuddin) dan diikuti oleh 63 peserta. Usep berharap, kategorisasi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang baik untuk mewujudkan bangsa Inonesia sebagai baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.

Pemenang yang dimaksud, Juara 1 Fathul Qorib: Ajeng Triyani putri dari Ponpes Baitul Hikmah Haur Kuning Salopa Kab. Tasikmalaya. Juara 1 Imrithi: Deden Ikmal Izzul Haq dari Ponpes Mursidul Hikmah Pancatengah Kab. Tasikmalaya.

Selanjutnya untuk kategori Ulya: Juara 1 Kitab Ihya Ulumuddin yakni M. Ikbal Abdul Wakil dari Ponpes Sukahideng Kab. Tasikmalaya, juara 1 kitab Alfiyah: Hilmi Taftazani dari Ponpes Bahrul Ulum Almursidy Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Empat pemenang pada penyisihan zona 3 Jawa Barat ini akan dikirim ke Jakarta untuk kembali berlomba dengan pemenang zona lain. Seluruh peserta akan memperebutkan hadiah utama berupa paket umroh, ziarah ke makam Imam Al-Ghazali sebagai pengarang Kitab Ihya ‘ulumuddin, dan uang pembianaan sesuai dengan tingkat juaranya.

Tags : Musabaqoh Kitab Kuning , Hari Santri , PKB

Berita Terkait