TKN Jokowi Sesalkan Kemarahan Prabowo pada Pers Soal Reuni 212

| Rabu, 05/12/2018 20:35 WIB
TKN Jokowi Sesalkan Kemarahan Prabowo pada Pers Soal Reuni 212 Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding. (dok AKK Center)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma`ruf Amin menyesalkan pernyataan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut pers banyak berbohong dalam memberitakan reuni aksi 212 di Monas. 

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menilai Prabowo tidak pantas menyampaikan hal itu, apalagi disertai emosi. Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra itu menolak diwawancara oleh sejumlah media lantaran dirinya merasa pemberitaan aksi 212 tidak objektif.

"Saya terus terang prihatin bahwa statement ini tidak sepantasnya diucapkan, apalagi dengan nada emosi dan dorong-mendorong," kata Karding di Rumah Cemara, menteng, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Karding mengaku telah melihat potongan video kejadian saat Prabowo menolak diwawancara. Ia menyaksikan Prabowo terlihat emosi dan mendorong kamera salah seorang pewarta yang hendak mewawancarainya.

Selain itu, terkait dengan tudingan pemberitaan Reuni Aksi 212 ada kebohongan, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mempertanyakan alasan Prabowo marah. Padahal, lanjutnya, Prabowo bukan panitia aksi tersebut.

"Harusnya yang marah-marah itu panitia atau pesertanya kalau betul bahwa terjadi kebohongan, ketidakobjektifan," ujar Karding seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

Ia menilai, kalau Prabowo marah, justru semakin yakin reuni aksi 212 digerakkan oleh Prabowo. Penilaian itu merupakan hal yang wajar terjadi ketika melihat Prabowo, karena Prabowo mengklaim tidak ada sangkut pautnya dengan aksi tersebut.

"Dia tidak ada hubungannya marah-marah soal jumlah peserta dan sebagainya karena panitianya bukan Pak Prabowo. Kalau dia marah-marah tidak mendapat peliputan yang cukup berrti sesungguhnya panitia utamanya adalah Pak Prabowo," tegasnya.

Karding juga mengingatkan bahwa Prabowo dan Gerindra menjadi besar karena Pers. Oleh karena itu, anggota Komisi III DPR RI itu meminta Prabowo tidak memperlakukan pers dengan cara arogan.

Karding juga menilai pers saat ini sudah sangat demokratis. Ia melihat pers saat ini tidak di bredel saat membuat pemberitaan tentang pemerintah sepanjang berdasarkan kaidah jurnalistik.

"Nah, jadi menurut saya ini sesuatu yang sangat disayangkan karena seakan-akan pers ini satu lembaga yang merusak demokrasi dan lain sebagainya. Menurut saya ini tidak betul dan tidak pantas diucapkan oleh Pak Prabowo," pungkasnya. 

Tags : Abdul Kadir Karding , Pers , Reuni Aksi 212 , Prabowo Subianto

Berita Terkait