Gus Muhaimin: Isu Ekonomi dan Religius Sangat Strategis di CDI

| Kamis, 05/09/2019 18:45 WIB
Gus Muhaimin: Isu Ekonomi dan Religius Sangat Strategis di CDI Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menerima kunjungan Sekretaris CDI Cesar Rossello di kantor DPP PKB, Kamis (5/9). (Dok PKB)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Centrist Democrat Internasional (CDI) atau Koalisi Internasional partai-partai di seluruh dunia, Cesar Rossello, di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 5 September 2019. Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu didampingi oleh Katib `Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf serta pimpinan DPP PKB.

Dalam pertemuan tersebut, Cesar Rossello menyampaikan rencana CDI yang akan melaksanakan pertemuan di Jakarta pada 2020 mendatang. Berbagai agenda akan dibahas pada pertemuan tersebut, mulai dari persoalan politik, ekonomi, sosial, hingga pertahanan keamanan.

Kepada Gus Muhaimin, Cesar Rossello juga menyampaikan nilai strategis pelaksanaan pertemuan tersebut baik bagi Indonesia. Menurutnya keragaman dan persatuan yang tumbuh di Indonesia bisa membuka mata dunia bahwa keragaman tidak melulu harus diikuti dengan perpecahan.

Menurutnya, keterlibatan Partai-partai di Indonesia dalam CDI memiliki makna yang sangat besar. Sehingga bisa melaksanakan peran Islam yang rahmatan lil alamin.

Baca Juga: Kedua Kalinya, Gus Muhaimin Terima Kunjungan Delegasi CDI

Rencana tersebut langsung diapresiasi oleh Gus Muhaimin. Ia berharap jumlah pimpinan negara anggota CDI yang hadir pada pertemuan tersebut, bisa segera mendapat kepastian untuk menambah bobot dan kualitas pertemuan CDI.

Wakil Ketua MPR RI itu mengungkapkan bahwa pertemuan CDI yang akan berlangsung di Jakarta pada Januari 2020 itu harus menjadi pertemuan yang mampu merumuskan berbagai isu strategis. Termasuk membahas persoalan ekonomi dan religius dalam satu paket, tidak boleh hanya membahas salah satunya saja.

“Tujuan kita bergabung ke dalam CDI adalah menjembatani kepentingan Indonesia di Eropa. Serta meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan negara anggota CDI. Salah satunya seperti pencabutan embargo minyak sawit asal Indonesia yang selama ini dilakukan oleh negara-negara di Eropa,” kata Gus Muhaimin.

Diketahui, saat ini CDI memiliki jumlah anggota lebih dari 151 Partai Politik dari 70 negara di seluruh Eropa, Afrika, Asia Tengah, dan Amerika Latin. Termasuk partai-partai berkuasa di 13 negara Eropa, seperti Jerman, Austria, Belgia, dan Hungaria.

Tags : Gus Muhaimin , CDI , Ekonomi , Religius

Berita Terkait