Radesa Institute Kaji Dampak Corona terhadap Perdagangan Indonesia

| Jum'at, 06/03/2020 08:13 WIB
Radesa Institute Kaji Dampak Corona terhadap Perdagangan Indonesia Pamphlet Diskusi Publik yang digelar Radesa Institute (foto Twitter)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Penyebaran virus corona telah mempengaruhi kegiatan ekspor-impor Indonesia ke Tiongkok. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, devisa impor Indonesia ke Negeri Panda turun drastis hingga separuhnya akibat penyebaran virus yang juga disebut Covid-19.

Penurunan yang cukup signifikan menurutnya hanya terjadi pada nilai devisa impor dari Tiongkok. Sedangkan dari negara utama lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Thailand, dan Singapura nilai devisa impor masih stabil.

Selain impor, nilai devisa ekspor Indonesia ke Tiongkok juga ikut mengalami penurunan paling tajam. Sejak WHO menetapkan Covid-19 sebagai darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020, rata-rata pertumbuhan devisa ekspor hanya sebesar 3 persen.

Pada minggu pertama Februari 2020, ekspor Indonesia tergerus sebesar 13,1 persen dari US$ 1,5 miliar menjadi US$ 1,3 miliar. Namun, pada minggu ketiga dan keempat februari, nilai devisa ekspor Indonesia kembali meningkat.

Lantas, melihat fakta penurunan impor yang cukup tajam dibanding ekspor, apakah neraca perdagangan Indonesia bisa membaik? Atau, sejauh mana pengaruh wabah Corona bagi praktik ekspor-impor Indonesia?

Untuk mengulas persoalan ini, Radesa Institute hari ini, Jumat, 6 Maret 2020 bakal mengulasnya dalam sebuah diskusi bertajuk “Kesiapan Perdagangan Indonesia Menghadapi Wabah Virus Corona” di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat.

Diskusi yang akan dimulai pada pukul 14.00 WIB bakal menghadirkan sejumlah narasumber kenamaan, di antaranya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Direktur Core Indonesia Mohammad Faisal, dan Waketum Kadin Benny Soetrisno.

Acara ini juga semakin istimewa karena Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bekal menjadi Keynote Speaker.

Tags : Radesa Institute , Corona , Perdagangan

Berita Terkait