RI Konfirmasi Sebanyak 27 Warga Positif Corona

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengumumkan 8 pasien baru yang dinyatakan positif Covid-19 sehingga total pasien hingga hari ini berjumlah 27 kasus.

"Saya bertemu tim laboratorium yang menangani ini dan kemudian saya sempat bertemu Kabalitbangkes. Saya umumkan lagi kasus positif," katanya di Komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa 10 Maret 2020.

Dari 8 kasus baru tersebut 2 di antaranya merupakan warga negara asing. Terkait hal ini, pemerintah mengatakan akan menyembunyikan nationality kedua WNA tersebut kepada publik.

”Karena beberapa waktu yang lalu kami sempat dikomplain oleh salah satu kedutaan karena muncul diskriminasi dari masyarakat sekitar terhadap warga negara dari negara itu dengan diteriaki sebagai pembawa Covid-19. Ini yang membuat tidak nyaman, ini yang membuat kedutaan negara sahabat ini protes ke saya,” ujar Jubir Covid-19.

Kendati demikian, Yurianto mengaku telah mengkonfirmasi pada kedutaan besar negara kedua WNA tersebut.

Yurianto mengungkap banyak dari korban ini ditemukan melalui prosedur tracing sub cluster. Sebelumnya ia menjelaskan prosedur tracing sub cluster merupakan prosedur penulusuran kontak yang pernah ditemui korban pasca dinyatakan positif terjangkit corona.

Dari 8 kasus baru ini tercatat di Kasus 20, adalah seorang perempuan 70 tahun WNI yang merupakan bagian dari tracing sub cluster Jakarta.

Di kasus 21, perempuan berusia 47 tahun, WNI hasil tracing sub cluster Jakarta. Pada Kasus 22, juga perempuan berusia 36 tahun WNI yang merupakan imported case.

Kasus 23, seorang perempuan 73 tahun, WNI imported case dan Pasien saat ini sedang menggunakan ventilator, namun kondisinya stabil.

Kasus 24, adalah laki laki 46 tahun, WNI imported case. Kasus 25, seorang perempuan berumur 53 tahun, WNA imported case dengan kondisi stabil.

Kasus 26, laki laki 46 tahun, WNA, imported case, kondisi stabil. Kasus 27, laki laki 33 tahun, WNI, kondisi stabil, diduga local transmission yang sedang ditracking sumbernya.

"Pasien kasus 27 local transmission yang pasti tidak berasal dari luar negeri. Masih belum jelas siapa temannya, akan kita coba sebut orang-orang yang positif," kata dr. Achmad.

Ia menegaskan tracing menjadi penting karena kebanyakan menular dekat. Selain itu pengawasan pintu masuk diperketat karena banyak yang masuk dalam keadaan gejala yang minimal atau kondisi fisik dalam kondisi ringan hingga sedang.

"Kita mengimbau semua, baik ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun bukan, kalau sakit batuk, pilek, dan sebagainya pakai masker, sehingga saat batuk atau bersin, virus yang ada di dalam tidak keluar. Edukasi kita pada PHBS, harus kita kedepankan dalam pengelolaan penyakit Covid-19," kata dr. Achmad.