Bahkan selama beberapa tahun terakhir, Bumi memang sedang panas-panasnya. "Tujuh tahun terakhir telah menjadi tujuh tahun terpanas dalam catatan, melambangkan tren pemanasan dramatis yang sedang berlangsung," tutur Direktur GISS, Gavin Schmidt.
Hal ini jadi penting karena tren tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Melihat meningkatnya dampak manusia terhadap iklim, mereka mengatakan bahwa tiap tahunnya mungkin rekor terpanas baru akan terus dipecahkan.
Berdasarkan catatan NASA, suhu permukaan global Bumi di tahun 2020 setara dengan 2016 lalu. Akan tetapi, NASA meyakini ada kesalahan dalam analisisnya. Jadi sebenarnya 2020 bisa lebih panas daripada 2016.
Sebenarnya peristiwa kebakaran hutan saja belum tentu membuat 2020 menjadi tahun terpanas. Namun berselang beberapa waktu kemudian pandemi COVID-19 melanda satu dunia.
Wabah ini mengurangi polusi udara karena adanya penutupan bisnis dan penguncian. Masyarakat diminta untuk tetap tinggal di rumah sehingga kualitas udara semakin baik. Sayangnya hal tersebut justru mengakibatkan lebih banyak sinar matahari mencapai planet dan akhirnya menciptakan efek pemanasan. Secara keseluruhan, emisi karbon dioksida telah meningkat secara bertahap.