Gus Muhaimin Desak BPOM Tingkatkan Pengawasan dan Uji Obat Secara Berkala

| Rabu, 02/11/2022 13:41 WIB
Gus Muhaimin Desak BPOM Tingkatkan Pengawasan dan Uji Obat Secara Berkala Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (foto: radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar menilai temuan obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) lebih dari ambang batas aman sebagai warning untuk lebih memperketat pengawasan.

Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini mengingatkan pemerintah terutama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk tidak lalai dalam mengawasi peredaran obat di Indonesia, apalagi obat yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak dan masyarakat miskin.

"Kasus gagal ginjal akibat keteledoran soal obat ini harus menjadi perhatian serius Negara. Negara nggak boleh lalai atas keselamatan rakyatnya. Apalagi yang paling banyak korbannya anak-anak dan masyarakat miskin," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu, 2 November 2022.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mengingatkan Menteri Kesehatan dan BPOM untuk lebih meningkatkan pengawasan dan uji terhadap kualitas obat di tengah masyarakat secara berkala.

Menurutnya langkah ini tak boleh hanya dilakukan saat produsen mendaftarkan produk obat saja, melainkan perlu dikontrol dan diuji kembali secara berkala.

"Ini (obat tercemar EG) soal generasi kita, soal anak kita, ini soal cucu-cucu keturunan kita. Jadi ini amat sangat membutuhkan perhatian serius dan saya mengingatkan betul kepada Menteri Kesehatan dan BPOM untuk sungguh-sungguh mengawasi keadaan ini secara berkala, jangan hanya saat pendaftaran produk saja," ujar Gus Muhaimin.

Sebelumnya Kepala BPOM RI, Penny K Lukito mengumumkan data terbaru 7 obat sirup yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di luar ambang batas. Menurut dia, obat-obat sirup itu diproduksi oleh tiga farmasi, yakni PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afifarma.

Ketiga industri farmasi itu disebut tak melaporkan pergantian sumber bahan baku. Mereka juga tak melakukan pengujian pada sumber bahan baku yang digunakan.

Atas temuan itu, Gus Muhaimin mendorong BPOM untuk memastikan setiap obat yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari cemaran bahan berbahaya.

"Negara harus memastikan bahwa obat yang dikonsumsi masyarakat adalah aman. BPOM harus bergerak cepat agar masyarakat tidak gelisah," tegasnya.

Tags : DPR RI , BPOM , Obat Sirup , Gus Muhaimin