Yanuar Prihatin Kritik Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Hambat Kompetisi Kader

| Rabu, 04/01/2023 16:08 WIB
Yanuar Prihatin Kritik Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Hambat Kompetisi Kader Yanuar Prihatin (Wakil Ketua Komisi II DPR RI). (Foto: DPR RI)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin menilai sistem Pemilu (Pemilihan Umum) proporsional tertutup akan berpotensi menutup kompetisi antar sesama kader dalam satu partai. Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa sistem itu berbeda dengan sistem pemilu proporsional terbuka, berpeluang menghidupkan oligarki dalam tubuh partai politik.

"Bagi partai politik yang punya tradisi komando yang kuat dan sedikit otoriter, sistem pemilu proposional tertutup ini lebih disukai," kata Yanuar dalam keterangan persnya, Rabu, 4 Januari 2023.

Menurutnya, sistem seperti itu menjadi peluang karir terbesar untuk kader partai politik dengan karakter tersebut. Di sisi lain, terangnya, sistem proporsional tertutup itu juga dinilai akan menghidupkan oligarki di dalam partai di masa lalu itu. Sementara oligarki politik relatif mendapatkan hambatan untuk tumbuh melalui sistem proporsional terbuka.

"Tertutupnya kompetisi antara sesama kader. Juga melahirkan para politisi yang lebih mengakar ke atas daripada ke bawah," tukasnya. 

Politisi PKB ini khawatir, sistem proporsional tertutup juga dimanfaatkan oleh kader partai politik yang berjiwa oportunis, elitis dan tidak mampu berkomunikasi dengan publik. 

Yanuar mengungkapkan, jika ada pihak yang mengusulkan sistem proporsional tertutup, maka menurutnya mereka ingin membawa musibah dan kecelakaan dalam demokrasi. Apalagi, jika Mahkamah Konstitusi (MK) turut melegalisasi sistem tertutup tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta tidak ada satu pihak pun yang bermain-main dengan sistem kepemiluan yang sudah ada di Indonesia. Ia tak ingin kegairahan dan partisipasi politik rakyat yang sudah terjadi melalui sistem pemilu proporsional terbuka, hilang karena sistem Pemilu tertutup.

"Kita semua sudah berinvestasi besar untuk menumbuhkan kegairahan dan partisipasi politik rakyat, memperkuat hubungan timbal balik antara rakyat dan wakilnya, serta membangun budaya kompetisi yang masih terukur," tandasnya.

Tags : DPR RI , Sistem Proporsional Tertutup , Pemilu , PKB