Abdul Wahid: Asumsi Harga Minyak Mentah Indonesia Tahun 2024 Cukup Realistis

| Selasa, 23/05/2023 17:41 WIB
Abdul Wahid: Asumsi Harga Minyak Mentah Indonesia Tahun 2024 Cukup Realistis Anggota Fraksi PKB DPR RI, Abdul Wahid saat menyerahkan pandangan fraksi pada Rapat Paripurna DPR (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota DPR RI Abdul Wahid mengatakan, asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) tahun 2024 yang berkisar antara USD75 hingga 85 per barel cukup realistis.

“FPKB tetap meminta pemerintah terus memperhatikan kebijakan OPEC dalam produksi minyak mentahnya yang dapat mengakibatkan peningkatan harga minyak,” kata Abdul Wahid saat membacakan pandangan fraksinya, PKB, dalam sidang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Menurut Abdul Wahid, kenaikan harga minyak dunia tentu dapat menambah penerimaan negara dari sektor Migas, namun upaya tersebut tentu tidak dapat berlangsung secara berkelanjutan mengingat target lifting dalam negeri seringkali tidak tercapai.

“Selain itu, fluktuasi harga minyak mentah justru beresiko memberi tekanan post biaya subsidi pada APBN,” imbuh Abdul Wahid.

Sementara itu, lanjut legislator asal Riau it,  asumsi lifting minyak bumi tahun 2024 sebesar 597 hingga 652 ribu barel per hari (bph), serta lifting gas bumi sebesar 999 Hingga 1054 ribu barel setara minyak per hari (bsmph), FPKB menilai target tersebut masih cukup moderat dan lebih kecil dibandingkan target tahun 2023.

“Oleh karenanya, pemerintah harus lebih bekerja keras untuk merealisasikan janji meningkatkan produksi menjadi 1 juta barel per hari dalam rangka memangkas ketergantungan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri,” ungkapnya.

Terlebih lagi dalam beberapa tahun ini, kata Abdul Wahid, meskipun targetnya sudah diturunkan hasil lifting Migas Indonesia tidak pernah tercapai.

“FPKB meminta pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dengan membuat skema yang membuat investor besar merasa aman dan nyaman. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan Enchanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi dari cadangan-cadangan yang ada karena secara teknologi memungkinkan diterapkan di Indonesia,” paparnya.

Tags : Abdul Wahid , Harga Minyak

Berita Terkait