Ketua DPR RI Minta Pemerintah Siaga Usai Gempa Sukabumi

| Jum'at, 15/12/2023 15:17 WIB
Ketua DPR RI Minta Pemerintah Siaga Usai Gempa Sukabumi Puan Maharani (Ketua DPR RI). (Foto: DPR RI)

RADARBANGSA.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta pemerintah meningkatkan kesiagaan menyusul analisa dari BMKG yang menduga Gempa M 4,6 di Sukabumi pada Kamis (14/12) pagi berkaitan dengan aktivitas Gunung Salak. Gempa di Sukabumi ini pun turut terasa hingga ke sejumlah wilayah lain, termasuk Bogor dan Tangerang.

"Diperlukan analisa dan langkah mitigasi lanjutan atas gempa yang terjadi di Sukabumi demi memastikan keselamatan masyarakat sekitar, apalagi gempa diduga berasal dari gempa vulkanik," kata Puan dilansir dari laan resmi DPR RI, Jumat, 15 Desember 2023.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Sukabumi pagi tadi merupakan jenis gempa swarm yang memiliki kaitan dengan aktivitas vulkanik, sehingga gempa tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas Gunung Salak. 

Namun kemungkinan itu masih didalami, dan BMKG tengah melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Puan mengingatkan agar tidak ada kekurangan dalam sistem deteksi dini kebencanaan, agar kejadian seperti di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) tak terulang kembali. 

"Belajar dari erupsi Gunung Marapi, kewaspadaan harus menjadi prioritas. Kita tidak ingin ada lagi korban akibat kurang maksimalnya sistem deteksi dini," tegasnya.

Menurut informasi terbaru Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), gempa di Sukabumi menyebabkan 347 jiwa terdampak dengan rincian 309 warga Kabupaten Bogor dan 38 warga Kabupaten Sukabumi. Selain itu 12 warga di Kabupaten Bogor terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak akibat gempa. 

BNPB juga mencatat gempa menyebabkan 96 rumah rusak dengan rincian 8 rumah rusak sedang dan 81 rumah rusak ringan di Kabupaten Bogor. Lalu 2 rumah rusak sedang dan 5 rumah rusak ringan di Sukabumi.

Lebih lanjut, Puan meminta Pemda memperbanyak edukasi tentang informasi kebencanaan kepada warganya. Apalagi beberapa wilayah di Kabupaten Bogor serta Kabupaten Sukabumi masuk ke dalam kaki Gunung Salak dan Gunung Gede, di mana keduanya berstatus gunung berapi aktif. 

Termasuk memperkuat sistem early warning khususnya bagi warga yang tinggal di kaki gunung berapi, keselamatan masyarakat harus jadi prioritas," ucap Puan. 

Sebagai informasi, PVMBG mencatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak. Tercatat ada 8 kejadian gempa tektonik lokal di Gunung Salak pada 6 Desember 2023, 7 kali pada 7 Desember 2023, dan 7 kali pada 8 Desember 2023.

Tags : DPR RI , BMKG , BNPB , Gempa , Gunung Salak