Ny Putri Koster Ajak Olah Sampah dengan Tong Edan dan Teba Modern

RADARBANGSA.COM - Ketua TP PKK  Bali, Ny. Putri Suastini Koster, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah saat menghadiri Aksi Sosial TP PKK Bali bertajuk Menyapa dan Berbagi di Gedung Mandapa Sabha Budaya, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, pada Rabu (14/5/2025).

Menurut Ny. Putri persialan sampah saat ini sudah menjadi isu global yang akan mengancam masa depan jika tidak dikelola dengan baik. 

“Masalah sampah ini makin sering disuarakan karena akan menjadi masalah besar di masa depan jika tidak ditangani dengan baik. Maka pikiran kita sekarang adalah bagaimana mengolah sampah bukan membuang sampah kemana,”  ujar Ny. Putri di hadapan peserta aksi sosial.

Dalam Kesempatan itu, Ny Putri mengenalkan Tong Edan dan Teba Modern sebagai metode pengolahan sampah organik yang cocok diterapkan di rumah tangga. 

Metode Tong Edan merupakan metode pengolahan sampah organik dengan media tong khusus yang bisa memfermentasi sampah menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Sementara Teba Modern memanfaatkan lubang atau sumur dangkal yang bertujuan mengubah sampah organik menjadi kompos. 

Didampingi oleh Sekretaris I TP PKK BALI, Ny. Seniasih, Ny. Putri kemudian mengingatkan agar desa bisa melaksanakan amanat pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

“Bapak Gubernur sudah mengumpulkan para bupati, wali kota, dan tokoh masyarakat. Seharunya semua sudah sepaham bahwa sampah harus diolah secara mandiri atau dibawa ke TPS3R,” jelasnya.

Dalam Aksi Sosial ini, TP PKK Bali juga menyalurkan sejumlah bantuan berupa 50 paket produk Gemarikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, 10 paket sembako dari Dinas Sosial dan P3A, 50 tumbler dari Satpol PP Provinsi Bali, 20 paket makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali, 10 paket multivitamin untuk balita dan 50 blister multivitamin untuk dewasa dari Dinas Kesehatan, 50 krat telur dan 1.000 bibit cabai dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta 100 bibit pohon buah seperti nangka, alpukat, jambu kristal, dan durian dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.