Kemenkes RI Catat 99 Calon Haji Indonesia Terserang Penyakit Pneumonia

| Kamis, 22/05/2025 17:02 WIB
Kemenkes RI Catat 99 Calon Haji Indonesia Terserang Penyakit Pneumonia Ilustrasi Jemaah haji di Masjidil Haram. (Foto: Kemenag RI)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sebanyak 99 calon haji Indonesia dilaporkan terserang penyakit Pneumonia selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. Dilaporkan juga satu orang meninggal dunia karena penyakit infeksi saluran pernapasan akut tersebut.

"Ini adalah kondisi yang harus diwaspadai, karena dapat berkembang menjadi lebih serius, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.

Dia menyebutkan bahwa data yang dihimpun oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), baik Daerah Kerja (Daker) Makkah maupun Madinah per tanggal 20 Mei 2025, cut-off pukul.16.00 WAS, menunjukkan bahwa jemaah yang terserang pneumonia tersebar di berbagai sektor dan kloter. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan di Makkah dan Madinah, Arab Saudi.

Menurutnya, penyakit ini dapat berakibat fatal, terutama bagi jemaah dengan kondisi kesehatan yang rentan atau memiliki komorbiditas. Pneumonia adalah peradangan pada kantung-kantung udara di paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

"Di lingkungan ibadah haji yang padat dan dengan suhu panas ekstrem, risiko penularan infeksi pernapasan menjadi lebih tinggi," tukasnya.

Lebih lanjut pihaknya mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jemaah haji, antara lain suhu panas ekstrem. 

Berdasarkan data real time KKHI, jelasnya, suhu pada Kamis di Makkah dan Madinah berkisar antara 41-47 derajat celcius. Jika kekurangan asupan cairan pada kondisi seperti ini, dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

"Kelelahan fisik. Rangkaian ibadah haji yang padat, dari mulai lamanya perjalanan, umroh wajib hingga puncak di Armuzna, membutuhkan stamina fisik yang kuat, sehingga kelelahan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh," ungkap Liliek.

Kemudian, katanya, keramaian. Menurutnya, penularan penyakit dengan kepadatan jemaah haji hingga jutaan orang dapat meningkatkan risiko penularan virus atau bakteri penyebab pneumonia. Dia juga menyoroti risiko dari riwayat penyakit penyerta atau komorbiditas. Jamaah dengan riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia.

“Kami ingatkan tak bosan-bosan kepada jemaah untuk selalu waspada. Gunakan masker ketika batuk-pilek dan di area keramaian. Cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas. Minum air putih/zam-zam sedikit demi sedikit hingga 2 liter sehari. Yang mempunyai komorbid dan sudah minum obat rutin, jangan lupa obatnya diminum secara teratur," tuturnya.

Tags : Haji 2025 , Kemenkes RI , Pneumonia , Makkah