Pemprov NTB Diminta Beri Bantuan Gendang Beleq Kepada Keluarga Besar Lombok di Sikka

RADARBANGSA.COM - Paguyuban Patuh Angan Lombok atau Keluarga Besar Lombok (KBL) Kabupaten Sikka menyampaikan harapan mereka kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agar dapat membantu pengadaan alat musik tradisional Gendang Beleq sebagai bagian dari pelestarian budaya Sasak di perantauan.
Ketua Paguyuban Masyarakat Lombok Maumere, Lalu Mulya, memaparkan bahwa meski hidup di tengah keragaman budaya di Kabupaten Sikka, masyarakat Lombok tetap menjunjung tinggi identitas budaya asal. Ia berpendapat, bahwa bantuan alat musik Gendang Beleq akan memperkuat semangat pelestarian warisan budaya di tengah masyarakat yang majemuk.
"Harapan kami kepada Bapak Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, kiranya bisa menganggarkan bantuan untuk pengadaan alat tradisional Sasak, Gendang Beleq, di Maumere ini. Ini untuk menjaga dan merawat budaya kami," kata Lalu Mulya kepada wartawan, Sabtu (7/6).
Ia menambahkan bahwa keberadaan berbagai budaya etnis di Maumere menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Sikka merupakan "Kabupaten Nusantara" yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai antarbudaya.
"Di Maumere ini banyak budaya dari berbagai etnis. Kita ingin menunjukkan bahwa meskipun berbeda, kita tetap satu dalam keberagaman," ujarnya.
Lalu Mulya menjelaskan bahwa Gendang Beleq memiliki filosofi dan nilai historis yang mendalam bagi masyarakat Sasak. Kata "Beleq" dalam bahasa Sasak berarti "besar", merujuk pada ukuran alat musik ini, sekaligus menggambarkan suara yang kuat dan menggelegar yang dihasilkannya.
"Gendang Beleq menjadi identitas dan ciri khas dari alat musik tradisional masyarakat adat Sasak," jelas Lalu Mulya saat ditemui dalam acara makan bersama usai Hari Raya Idul Adha di Bebeng, Kelurahan Woromarang, Kecamatan Alok Barat.
Alat musik ini biasa dimainkan dalam acara adat dan upacara keagamaan. Terbuat dari kayu yang diukir indah serta dilapisi kulit kambing, Gendang Beleq melambangkan semangat kebersamaan dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat Sasak.
"Gendang ini bukan hanya alat musik, tapi juga simbol filosofi hidup masyarakat Sasak. Ia mengajarkan kita tentang pentingnya kerja sama, keseimbangan, dan hubungan harmonis dengan alam," tutupnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Aksi Protes Warga Lombok Timur Bakar Alat Berat Tambang
-
Pemprov NTB Diminta Beri Bantuan Gendang Beleq Kepada Keluarga Besar Lombok di Sikka
-
Berbeda Hari, Jemaah Aboge Probolinggo Rayakan Idul Adha Pagi Ini
-
Inter Milan Resmi Datangkan Luis Henrique dari Marseille
-
Mobil Bermuatan Rokok Ilegal Tabrak Rumah Usai Dikejar Polisi di Bangkalan