InJourney Sebut 13 Bandara Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji 2025 dengan Layanan Optimal

RADARBANGSA.COM - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mengatakan bahwa sebanyak 13 bandara yang dikelolanya akan memberikan pelayanan optimal selama menyambut kepulangan jemaah haji 1446 Hijriah/2025.
Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir dalam keterangan tertulis di Tangerang, Senin, 16 Juni 2025 mengatakan, bahwa selama periode kedatangan penerbangan debarkasi haji pihaknya telah menyiapkan bandara-bandara InJourney Airports untuk memberikan pelayanan istimewa selama 30 hari, mulai 12 Juni hingga 11 Juli 2025.
"Sebanyak 13 bandara yang dikelola InJourney Airports siap menyambut momen istimewa ini. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik di bandara saat jemaah haji tiba di tanah air, untuk turut menjaga kebahagiaan ketika bertemu kembali dengan keluarga," katanya.
Ia mengatakan, untuk periode kepulangan haji kali ini terdapat sekitar 200.000 jemaah haji yang tergabung dalam 524 penerbangan. Pihaknya memastikan kesiapan dalam memberikan pelayanan.
"InJourney Airports dan pemangku kepentingan bandara telah berkoordinasi agar proses kedatangan di bandara dapat berjalan lancar dan baik serta memenuhi regulasi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari ke 13 bandara yang melayani kepulangan jemaah haji dari tanah suci adalah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Kualanamu Deli Serdang, SAMS Sepinggan Balikpapan, Hang Nadim Batam.
Kemudian, Zainuddin Abdul Majid Lombok, Adi Soemarmo Solo, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kertajati Majalengka, Sultan Iskandar Muda Aceh, Minangkabau Padang, dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Menko PM Tegaskan Komitmen Perlindungan Pekerja Migran dalam Pertemuan di Singapura
-
Gubernur Jatim Kucurkan Rp6,37 M Dana Pemberdayaan di Pamekasan
-
2024, Pertamina Raih Laba Bersih Rp49,5 Triliun
-
Pertamina Raih Laba Bersih Rp49,5 T, Ida Fauziyah Apresiasi Kinerja Positif Perusahaan
-
Keamanan Bali Terancam, Akademisi dan Pengamat Pariwisata Minta Penegakan Hukum Diperkuat