Pemprov NTB Pantau Keselamatan Pekerja Migran Merespon Ketegangan Konflik Iran-Israel

| Senin, 16/06/2025 20:31 WIB
Pemprov NTB Pantau Keselamatan Pekerja Migran Merespon Ketegangan Konflik Iran-Israel Ilustrasi konflik Iran-Israel. (Foto: Fisip Unair)

RADARBANGSA.COM - Memanasnya konflik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya terkait keberadaan dan keselamatan pekerja migran asal daerah tersebut. Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Pemprov NTB menyatakan terus memantau situasi terkini meskipun belum ditemukan dampak langsung terhadap tenaga kerja asal NTB di kawasan konflik.

Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan pihaknya belum menerima laporan adanya tenaga kerja dari NTB yang terdampak secara langsung akibat konflik tersebut. Namun demikian, pemantauan intensif tetap dilakukan.

“Sampai saat ini kami belum ada laporan, kami masih memantau kondisi Timur Tengah,” ujar Nelly, Senin (16/6).

Ia menjelaskan bahwa data penempatan pekerja asal NTB di Timur Tengah memang tercatat secara administratif, dan selama tidak ada kejadian luar biasa, keberadaan mereka dinilai dalam kondisi normal. Meski begitu, kewaspadaan tetap dijaga mengingat potensi eskalasi konflik yang bisa berubah cepat.

“Selama mereka tidak ada kejadian, normal, enggak masalah sih. Saya rasa kita terus waspada saja, mengingatkan mereka,” tambahnya.

Disnakertrans NTB juga menyatakan akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait di tingkat pusat, seperti Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), guna memastikan langkah antisipatif yang diperlukan.

“Saya yakin Kementerian juga sudah menyiapkan langkah-langkah, karena ini menyangkut kebijakan pusat karena sudah menyangkut antar negara,” ungkap Nelly.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan KBRI Tehran dan perwakilan RI lainnya di Timur Tengah.

“Hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang menjadi korban serangan Israel,” jelas Judha.

Berdasarkan data KBRI Tehran, saat ini terdapat 386 WNI di Iran, mayoritas merupakan pelajar dan mahasiswa yang berada di Kota Qom. KBRI juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI untuk meningkatkan kewaspadaan serta melaporkan kondisi mereka secara berkala.

“Bagi WNI yang mengalami situasi kedaruratan agar segera menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +989024668889,” tambahnya.

Kemlu juga meminta agar WNI menunda perjalanan ke wilayah konflik dan mengantisipasi kemungkinan gangguan penerbangan di kawasan tersebut. WNI juga disarankan menggunakan aplikasi Safe Travel untuk mendapatkan informasi terkini dan bantuan darurat.

Dengan dinamika konflik yang terus berkembang, NTB bersama pemerintah pusat berkomitmen menjaga keselamatan para pekerja migran dan WNI di luar negeri.

Tags : NTB , Pekerja Migran , Iran , Israel , Konflik