Pemkab Banyuwangi Siapkan Rute Alternatif Jelang Penutupan Total Jalur Gumitir

| Rabu, 23/07/2025 08:02 WIB
Pemkab Banyuwangi Siapkan Rute Alternatif Jelang Penutupan Total Jalur Gumitir Jalur Gumitir. (Foto: amazingjember_)

RADARBANGSA.COM - Menjelang penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember mulai 24 Juli hingga 24 September 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bergerak cepat menyiapkan sejumlah solusi transportasi untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan lancar.

Penutupan ini dilakukan pada ruas sepanjang 115 meter di kawasan rawan antara Sumber Jati hingga batas Kabupaten Banyuwangi (KM 233+500). Penutupan merupakan bagian dari proyek perbaikan besar yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur–Bali. Karena alat berat akan digunakan dan memakan seluruh badan jalan, jalur ini tidak bisa dilintasi oleh kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Sebagai langkah antisipatif, Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember. Hasil koordinasi tersebut melahirkan kebijakan baru, yakni penambahan titik pemberhentian kereta api di dua stasiun yang sebelumnya tidak melayani pemberhentian reguler, yaitu Stasiun Garahan dan Stasiun Silo di wilayah Kabupaten Jember.

“Biasanya di stasiun ini kereta tidak berhenti. Kami bersyukur usulan ini diterima oleh pihak KAI,” ujar Kepala Dishub Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, Senin (21/7).

Langkah ini diambil guna mempermudah aksesibilitas warga yang terdampak penutupan, sehingga masyarakat Banyuwangi dan Jember tetap bisa memanfaatkan layanan angkutan umum untuk keperluan lintas wilayah.

Tidak hanya mengandalkan transportasi berbasis rel, Dishub Banyuwangi juga menggandeng operator bus antarkota dan antarprovinsi untuk menyesuaikan rute perjalanan. Sejumlah perusahaan, termasuk Damri, telah mengubah titik keberangkatan. Salah satunya adalah Bus Damri jurusan Jember–Denpasar yang kini memberangkatkan penumpang dari Stasiun Kalibaru. Penumpang dari Jember diharuskan naik kereta lebih dulu ke Kalibaru sebelum melanjutkan perjalanan dengan bus.

“Kami juga segera berkoordinasi dengan pengelola bus lainnya agar titik keberangkatan dan jalur perjalanan baru bisa segera diinformasikan kepada masyarakat,” tambah Komang.

Selama penutupan Jalur Gumitir, masyarakat disarankan memanfaatkan beberapa jenis transportasi alternatif yang telah disiapkan. Salah satunya adalah layanan kereta api yang kini berhenti di Stasiun Garahan dan Stasiun Silo untuk mempermudah akses lintas kabupaten. Selain itu, tersedia angkutan bus antarkota dengan sistem transit baru, seperti Bus Damri rute Jember–Denpasar yang kini berangkat dari Stasiun Kalibaru, sehingga penumpang dari Jember dapat naik kereta lebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan dengan bus. Warga juga dapat menggunakan transportasi online seperti ojek dan mobil daring, serta angkutan desa, sebagai pilihan penghubung menuju stasiun atau titik transit baru yang telah ditetapkan.

Dengan sinergi antara Pemkab Banyuwangi, Dishub, PT KAI Daop 9 Jember, dan para operator transportasi, penutupan Jalur Gumitir diharapkan tidak menyebabkan gangguan besar terhadap konektivitas wilayah. Masyarakat dihimbau untuk terus mengikuti informasi resmi terkait jadwal, titik pemberhentian, dan rute perjalanan baru selama masa perbaikan berlangsung.

Tags : Jalur Gumitir , Banyuwangi , Jember , Penutupan