FPKB Apresiasi Pertumbuhan 5,12%, Dorong Penguatan Fondasi Ekonomi Rakyat

RADARBANGSA.COM - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen (yoy) pada kuartal II tahun 2025, seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS). Kinerja ini dinilai sebagai pencapaian penting di tengah ketidakpastian global dan tekanan eksternal yang masih berlangsung.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari FPKB, M. Hanif Dhakiri, menyatakan pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan ekonomi nasional, namun perlu dibaca secara cermat dari sisi kualitas dan keberlanjutan. “Capaian 5,12 persen tentu menggembirakan, tapi harus dikawal agar tidak semata ditopang stimulus dan konsumsi sesaat. Fondasi ekonominya harus diperkuat, terutama dari sektor-sektor produktif rakyat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (6/8).
Hanif menilai struktur pertumbuhan saat ini masih didominasi konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, sementara investasi swasta jangka panjang dan ekspor berbasis nilai tambah belum pulih optimal. Ia mengingatkan, jika stimulus melambat atau daya beli tertekan, maka ruang pertumbuhan bisa menyempit pada semester berikutnya.
“Kita butuh arah fiskal dan kebijakan ekonomi yang makin presisi: tidak hanya menjaga permintaan, tapi juga mendorong ekspansi sektor produksi, hilirisasi, serta distribusi investasi ke daerah,” jelas Hanif, yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB.
FPKB, lanjut Hanif, mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi nasional yang berdaulat, adil, dan berpihak kepada rakyat. Komitmen Presiden untuk menjalankan Pasal 33 UUD 1945 harus menjadi rujukan utama dalam desain fiskal, insentif investasi, dan pengelolaan sumber daya strategis nasional.
“Keadilan ekonomi tidak lahir dari pertumbuhan semata, tapi dari arah kebijakan yang menempatkan kemakmuran rakyat sebagai tujuan utama,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberpihakan yang lebih nyata terhadap UMKM, koperasi, sektor pertanian, dan ekonomi digital rakyat. Stabilitas harga pangan dan energi juga menjadi elemen vital dalam menjaga daya beli masyarakat serta menciptakan kepercayaan publik terhadap arah ekonomi nasional.
FPKB, menurut Hanif, akan terus mendorong agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terakumulasi dalam angka makro, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. “Pertumbuhan 5 persen hanya berarti jika ia menyentuh yang 40 persen terbawah. Itulah makna pertumbuhan berkeadilan,” pungkasnya.
Sebelumnya, BPS melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen (yoy) pada kuartal II-2025, naik dari 4,87 persen pada kuartal I. Secara kuartalan, pertumbuhan mencapai 4,04 persen. Nilai PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.264,5 triliun. Capaian ini melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan di kisaran 4,7–4,8 persen.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
CHANDI Summit 2025 Digelar di Bali, Bahas Diplomasi dan Warisan Budaya
-
Karung Berisi Belasan Kepala Kucing Gegerkan Pasar Sepanjang
-
Lakukan Mutasi Besar-besaran, Komisi III Minta Polri Tingkatkan Kinerja
-
Peringatan HUT Kemerdekaan RI, CFD di Jakarta Ditiadakan
-
Pasang Air Laut Capai 1,7 Meter, BMKG Imbau Warga Pesisir NTB Waspada Banjir Rob