Menyikapi Pidato Pelantikan Presiden Jokowi di Periode Keduanya

| Selasa, 22/10/2019 00:09 WIB
Menyikapi Pidato Pelantikan Presiden Jokowi di Periode Keduanya Luluk Nur Hamidah (Anggota DPR RI FPKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Pidato awal jabatan Presiden Jokowi di periode keduanya menyiratkan optimisme dan kegairahan dalam membangun Indonesia untuk lebih maju lagi dalam segala bidang. Presiden Jokowi menjelaskan mimpi yang akan dicapai pada satu abad Indonesia merdeka di tahun 2045. Yaitu menjadi kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PDB sebesar USD 7 triliun. Dan telah dikalkulasikannya bahwa hal itu sangat memungkinkan.

Untuk meniti ke arah itu, pada periode keduanya ini Presiden Jokowi menitik beratkan prioritas kerja pembangunannya pada lima bidang yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Dalam pidatonya ini Presiden Jokowi sama sekali tidak menyebutkan bidang pertanian. Padahal pertanian merupakan sumber kehidupan manusia. Pertanian melekat dalam mayoritas kehidupan rakyat sehari-hari. Dan Indonesia merupakan negara agraris dimana bidang pertaniannya sangat menjanjikan bagi perekonomian nasional.

Besarnya kontribusi dari pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dilihat pada tahun 2017 dimana telah mencapai 25,84 persen dari total PDB Indonesia sebesar USD 1, 016 triliun. Yang termasuk di dalam sektor pertanian yaitu perkebunan, kehutanan, perikanan, industri agro, dan penyediaan makan dan minuman yang berbasis pertanian.

Sehingga bila mimpi pemerintah untuk menjadi kekuatan ekonomi kelima di dunia dengan PDB mencapai USD 7 triliun, maka pembangunan bidang pertanian adalah yang paling penting untuk diprioritaskan. Karena kontribusinya yang mencapai seperempat dari PDB Indonesia saat ini. Dan potensinya yang menjanjikan baik untuk meningkatkan produksi maupun pemasarannya. Karena tanah Indonesia yang luas dan jumlah penduduk yang besar.

Begitupun dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi prioritas pertama dari lima bidang prioritas kerja pemerintahan Jokowi. Perlu diketahui bahwa pembangunan SDM sangat bergantung pada faktor gizi. Asupan gizi yang berkualitas dan berkesinambungan sangat mempengaruhi kinerja otak dan pertumbuhan fisik manusia. Gizi yang baik itu diperoleh dari produk pertanian. Dengan demikian pertanian menjadi sangat penting dalam pembangunan SDM.

Jika pemerintah turut memprioritaskan bidang pembangunan pertanian dalam prioritas kerja pembangunannya, diharapkan hasilnya adalah ketersediaan pangan yang mandiri (tidak bergantung pada impor pangan). Tersedianya pangan yang berkualitas dan harganya terjangkau untuk dikonsumsi oleh seluruh rakyat. Dimana semua itu akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Selain itu bidang pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Terutama dalam penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri, perolehan nilai tambah dari pertanian, memberikan penerimaan devisa negara, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk bekerja pada tahun 2018 mencapai 124,01 juta orang. Berdasarkan struktur lapangan pekerjaan, bidang pertanian masih mencatat sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Andilnya mencapai 28,79 persen dari total tenaga kerja Indonesia atau sekitar 36 juta jiwa. Dengan penyebarannya yang merata di seluruh propinsi di Indonesia.

Artinya bidang pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Penyebaran tenaga kerja yang merata di seluruh propinsi membuat terciptanya pemerataan kesejahteraan. Maka dengan memprioritaskan pembangunan bidang pertanian maka akan membuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Yaitu pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan lapangan kerja yang luas.

Oleh: Luluk Nur Hamidah (Anggota DPR RI, Fraksi PKB)

Tags : PKB , Pelantikan Presiden ,