Milestone Hari Santri dan Peran Penting Panglima Santri

| Senin, 28/10/2019 15:17 WIB
Milestone Hari Santri dan Peran Penting Panglima Santri Tokoh Pemuda PKB, Billy Aries

RADARBANGSA.COM - Bulan Oktober adalah bulan santri. Setiap tanggal 22 Oktober, hampir di seluruh pelosok Indonesia Hari Santri Nasional (HSN) diperingati dengan meriah dan gegep gempita. Peringatan HSN ini selain dilaksanakan dengan upacara bendera juga dilakukan “napi tilas” perjuangan kaum santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Tahun ini peringatan hari santri terasa istimewa karena telah disahkannya Undangundang Pesantren. Sebuah undang-undang yang sangat berarti dalam perjalanan santri di Indonesia. Tidak berlebihan jika dikatakan oleh wakil ketua DPR RI, A. Muhaimin Iskandar, “Belum tentu 30 tahun lagi ada undang-undang sebaik ini. Undang-undang ini merupakan penopang kemajuan pesantren sekaligus kemajuan bangsa”.

Gelora peringatan hari santri dilakukan disetiap pondok pesantren dan lembagalembaga pendidikan. Aneka perlombaan digelar untuk meningkatkan performa dan kwalitas para santri. Peringatan HSN tidak hanya semarak di Jawa, namun juga menggema di luar Jawa.

Pada hari Minggu, 27 Oktober 2019, panglima santri sekaligus wakil ketua DPR RI, A. Muhaimin Iskandar membuka jalan sehat dan apel santri di Sulawesi Tengah. Ribuan orang mengikuti acara ini. Acara peringatan Hari Santri Nasional juga dilengkapi dengan penanaman pohon dan santunan anak yatim. Dalam sambutannya, panglima santri mengatakan: “Hari santri kita peringati untuk memastikan bahwa kita semua memiliki masa depan yang jelas. Punya kesiapan yang matang menatap masa depan”.

Selain itu, di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Bupati memimpin peringatan Hari Santri Nasional dihadapkan ratusan masyarakat yang memadati halaman pondok pesantren Salafiyah syafi’iyah kelurahan Makbusus, distrik Mayamuk. Dalam sambutannya Bupati mengatakan: ”Keberadaan pondok pesantren adalah laboratorium perdamaian, tempat menyemai ajaran islam yang ramah dan moderat. Sikap beragama seperti ini sangat penting dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat indonesia yang plural dan multikultural”.

Milestone Hari Santri

Tidak dapat kita pungkiri, bahwa peran panglima santri, A. Muhaimin Iskandar, dalam kelahiran dan pengesahan Hari Santri Nasional amatlah penting. Berikut tonggak-tonggak penting perjalanan (milestone) hari santri, sebagai berikut:

Pertama, Peringatan peristiwa kirab resolusi jihad. Kegiatan ini merupakan tonggak penting dari lahirnya HSN. Peringatan kirab Resolusi Jihad dilakukan dengan long march dari Surabaya Jawa Timur menuju Jakarta. Ketua umum DPP PKB, A. Muhaimin Iskandar menginisiasi kegiatan ini pada tahun 2011. Kirab ini dimulai pada tanggal 20 November dari monumen resolusi jihad kantor PCNU Surabaya, melewati 19 kota di Jawa Timur, Jawa tengah dan Jawa barat serta berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta pada 25 November 2011.

Kegiatan ini merupakan tonggak penting perjalanan penetapan hari Santri, dimana spiritnya adalah peristiwa resolusi Jihad, sebuah fatwa yang mewajibkan seluruh umat Islam untuk berperang melawan agresi militer Belanda yang berpuncak pada peristiwa perang 10 November. Karenanya tidak berlebihan jika dikatakan: ”Tanpa peristiwan resolusi jihad, tidak akan pernah ada Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Setelah diawali oleh DPP PKB, kegiatan ini secara rutin dilakukan oleh PBNU dan wakil ayah wilayah lainnya diseluruh Indonesia.

Kedua, Pada tahun 2013 DPP PKB membeli hak siar dan hak panayangan Film Sang Kiai yang diproduksi Rapi Film sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan hadratus syaikh KH Hasyim Asy’ari dan kontribusi nyata kaum santri terhadap perjuangan kemerdekaan RI. Film ini kemudian diputar di seluruh jaringan XXI dan nobar di kampungkampung. Melalaui karya Film ini, kontribusi santri dapat secara nyata diakui dan dilihat secara nyata oleh publik Indonesia.

Ketiga, Presiden Rebublik Indonesia, Jokowidodo menetapkan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2015 yang tertuang dalam keputusan presiden nomor 22 tahun 2015 hasil lobby pengurusan PBNU dan bagian dari kontrak politik Presiden dengan PKB sebagai pengusung.

Keempat, Pada tahun 2015, perayaan Hari Santri Nasional diperingati dengan menggelar Liga Santri Nasional oleh Menpora RI, Imam Nahrawi.

Kelima, Peringatan Kirab Resolusi Jihad dilakukan oleh PBNU menempuh 2000 Kilometer selama 10 hari dimulai dari Banyuwangi pada tanggal 13 Oktober 2016 dan sampai jakarta tanggal 22 Oktober 2016. Dalam upacara peringatan kirab resolusi jihad ini, Panglima TNI mengakui perjuangan kaum santri. Peringatan hari santri ini berbarengan dengan peringatan 70 tahun resolusi jihad NU.

Keenam, Tanggal 10 Oktober 2016. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI mengusulkan rancangan undang-undanag pendidikan madrasah dan Pondok pesantren. Ketua Umum DPP PKB menyampaikan alasan digulirkannya RUU tersebut: Kehadiran negara terhadap pendidikan pesantren dan pondok pesantren tergolong sangat minim. Indikasinya terlihat dari ketimpangan anggaran dan prasarana.

Ketujuh, Minggu, 5 November 2017 Cak Imin dinobatkan sebagai panglima santri di Jember dihadapkan ribuan santri dan kiai Se Jawa Timur. Dalam sambutannya, Cak imin berjanji mendorong adanya undang-undang pesantren dan madrasah.

Kedelapan, 24 September 2019 RUU pesantren disahkan sebagai Undang-Undang. Hal ini memberikan pengakuan dan independensinya pesantren melaksanakan fungsi Pendidikan. Tidak hanya itu, dengan disetujuinya UU Pesantren, lembaga pendidikan pesantren harus mengajarkan para siswanya menggunakan kurikulum kitab kuning. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 dan 3 dalam UU Pesantren. UU Pesantren mengesahkan proses pembelajaran yang khas, yakni ijazah kelulusannya memiliki kesetaraan dengan lembaga formal lainnya dengan memenuhi jaminan mutu pendidikan.

Peran Central Panglima Santri

Peran central panglima santri, A. Muhaimin Iskandar, dalam kelahiran HPN tidak dapat kita pungkiri. Selama kurang lebih dari 10 tahun, panglima santri melakukan segala upaya dan usaha untuk mengangkat harkat dan martabat kaum santri. Tidak hanya melalui jalur politik, namun juga ditempuh dengan jalur kebudayaan, melalui pembelian hak siar film sang Kiai dan juga kegiatan kirab resolusi jihad.

Pemutaran filam Sang Kiai menyuntikkan kesadaran massal di kalangan santri, umat islam dan warga negara Indonesia akan peran penting peristiwa resolusi jihad dalam secara perjalanan bangsa Indonesia. Sesuatu yang tidak pernah mendapatkan perhatian dan pembahasan dalam kurikulum pendidikan kita. Melalui Film sang Kiai publik dapat mengerti dan menerima peran penting kaum santri dan peran sentral hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dalam menggerakkan para santri berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia melalui fatwa resolusi jihad. Ini adalah salah satu jasa terbaik panglima santri dalam memperjuangkan diakuinya hari santri dalam sejarah kebangsaan kita.

Selain itu, panglima santri juga menggelorakan dan menghadirkan life stile kaum santri ditengah tengah jantung ibu kota Jakarta. Melalui kegaitan jalan sehat panglima santri, momentum car free day menjadi sarana efektif memperkenalkan budaya sarungan di kalangan masyarakat ibukota.

Oleh: Billy Aries, Kade Muda PKB

Tags : Panglima Santri , HSN , Gus Muhaimin

Berita Terkait