Mbah Ma’ruf, Potret Penggerak PAC PKB Magelang Sejak 1998
Oleh : Muhammad Aulia Rizqi
RADARBANGSA.COM - Malam itu langit agak mendung. Namun suasana justru mendukung kami terus ngobrol ngalor-ngidul. Hawa masih terasa hangat. Beberapa orang menyalakan rokok ditemani susu jahe khas angkringan Mas Sarju, Mertoyudan, Magelang.
Kami duduk melingkar di serambi masjid sambil diskusi tentang pilihan kepala desa kemarin. Tanggal 23 November kabupaten Magelang setentak gelar 249 pilkades.
Beberapa orang tersebut dengan asyik mendengarkan satu orang yang berbicara di depan mereka. Sosoknya sepuh dan sederhana.
Namun wawasan tentang politik tidak bisa dipandang sebelah mata. Baik wawasan politik lokal di tingkat bawah hingga skala nasional.
Beliau adalah Mbah Ma’ruf. Ketua Dewan Syuro Pengurus Anak Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PAC PKB) Mertoyudan Kabupaten Magelang ini telah sukses menggembleng kader-kader terbaik dari NU menuju kiprah politik di PKB.
Kiprahnya di NU dimulai sejak beliau masih menjadi anggota IPNU hingga di tingkat MWC Mertoyudan. Hampir setiap hari beliau dan rekan-rekanya selalu stand by di Kantor PCNU yang saat itu hanya seukuran mushola 5x5.
Di gedung mungil itu ia melayani kyai-kyai seperti almaghfurllah KH Abdurrohman Chudlori. Beliau juga ngopeni lahan PCNU pada saat itu, seperti membuat kolam ikan, menanam pohon sengon, dll.
Memang Mbah Ma’ruf sendiri adalah orang yang ulet dan tekun, hingga saat ini, beliau masih menanam sayuran di halaman belakang rumahnya malah menambah spot untuk ber-swafoto untuk tamu yang datang.
Rumahnya berada di Soroyudan, Desa Jogonegoro, Mertoyudan ini menjadi basecamp sekaligus pusat komando NU dan PKB Mertoyudan.
Banyak kader-kader sowan kesini sekedar untuk diskusi sambil ngopi. Dengan senang hati beliau menerima tamu-tamu yang datang sowan ke rumah beliau.
Ada yang unik dari rumah beliau. Beberapa gambar dokumentasi PKB dari beberapa tahun silam yang tertempel di dinding yang terbuat dari bambu.
Menjadikan museum mini semacam media untuk masuk ke lorong waktu rekam jejak PKB dari masa ke masa.
Bahkan bendera kecil yang dibawa saat konvoi laskar saat kampanye tahun 1999 pun masih ada. Satu tanda bahwa Mbah Ma`ruf telah ikut merawat perjalanan PKB di Mertoyudan sejak PKB berdiri 1998 hingga kini.
Sehat terus untuk Mbah Ma’ruf, salam takdzim saya untuk beliau.*
-
Usai Lebaran, Disdukcapil Kota Tangerang Prediksi Jumlah Pendatang Baru Menurun
-
Gus Imin Bareng Keluarga Halal Bihalal ke Kediaman Anies Baswedan
-
Silaturahmi Keliling Kampung, Tradisi Remaja Masjid Jami Saat Lebaran
-
Indonesia Jadi negara Paling Signifikan Alami Kenaikan Peringkat FIFA
-
AP I Targetkan Angkut 3,3 Juta Penumpang pada Mudik Lebaran 2024