Dedi Wahidi Desak PUPR dan Kemenhub Segera Efektifkan Bandara Kertajati

| Rabu, 20/11/2019 19:39 WIB
Dedi Wahidi Desak PUPR dan Kemenhub Segera Efektifkan Bandara Kertajati Anggota DPR RI FPKB, H. Dedi Wahidi (foto FB Dedi Wahidi Dewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi V dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Dedi Wahidi mendesak percepatan pembangunan akses Bandar Udara (Bandara) Kertajati Majalengka atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Pasalnya lebih dari satu tahun sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), bandara senilai Rp2,6 triliun tersebut masih minim penerbangan.

Bandara ini juga bukan hanya telah menelan anggaran banyak, tapi juga telah memicu kerugihan sosial yang dialami masyarakat sekitar, proses pembebasan tanah yang sudah lama mereka garap untuk bercocok tanam secara turun temurun pada akhirnya harus rela ditinggalkan karena tergusur. Dengan pengorbanan masyarakat serta dengan menghabiskan dana triliyunan, sungguh sangat disayangkan kalau tidak berfungsi secara maksimal.

“Salah satu persoalan utama dari Bandara Kertajati adalah ketidak layakan akses menuju dan dari bandara ke wilayah sekitarnya. Kami melihat belum ada upaya serius dari pemerintah untuk mempercepat koneksifitas akses menuju bandara,” ujar H Dedi Wahidi, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 20 November 2019.

Dia menjelaskan Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi bandar udara utama di wilayah Jawa Barat. Menurutnya dari fasilitas yang ada seharusnya Bandara Kertajati telah layak untuk menjadi bandara utama di Jawa Barat. Sayangnya, hingga saat ini hal tersebut belum bisa direalisasikan karena masih terkendala pada akses menuju dan dari bandara.

"Ketidak layakan akses ini membuat calon penumpang malas untuk naik pesawat dari Bandara Kertajati sehingga sampai saat ini Bandara masih sepi penumpang,” katanya.

Pria yang akrab disapa Dewa ini meminta Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan lebih serius merealisasikan pembangunan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan). Dia menilai jalan tol tersebut sangat vital untuk mengalihkan aktifitas penerbangan Bandara Husain Kertanegara, Bandung ke Bandara Kertajati.

Apalagi jalan non tol yang menuju ke Kertajati masih sempit dan gelap kondisinya kalau malam hari baik dari arah pantura Indramayu maupun dari arah Majalengka. “Saya yakin jika aksesnya sudah mendukung, maka warga Bandung dan sekitarnya akan lebih memilih bandara Kertajati untuk penerbangan dibanding ke bandara Halim atau Sukarno Hata Jakarta dikarenakan jaraknya lebih dekat dan waktu tempuhnya lebih cepat,” katanya.

Diantara potensi yang bisa meramaikan penerbangan bandara Kertajati, yaitu dengan membuka penerbangan internasional untuk penerbangan para TKI. Menurutnya wilayah tiga Cirebon banyak orang yang menjadi TKI terutamanya Indramayu. “Jika potensi tersebut dimanfaatkan maka Bandara Kertajati akan dapat beroprasi secara maksimal, dan akan menumbuhkan perekonomian serta semakin tumbuhnya sektor pariwisata Jawa Barat sebagai konsekwensi atau multi player efect dari bandara tersebut” pungkas Dewa.

Tags : PKB , Kertajati , PUPR , Kemenhub