Menyusul Facebook dan Whatsapp, Youtube dan Twitter Juga Larang Konten Taliban

RADARBANGSA.COM - Setelah sebelumnya, Facebook dan Whatsapp melarang konten mengenai kelompok Taliban karena masuk kedalam pelanggaran konten Dangerous Organization Police. Youtube dan Twitter kemudian juga menyusul menetapkan pembatasan konten Taliban pada platformnya.
Setelah pada Senin lalu Youtube enggan merespon terkait pelarangan konten Taliban, Akhirnya, Youtube memutuskan tidak mengizinkan akun yang terlibat dan terkait dengan kelompok propaganda tersebut untuk melakukan aktivitas pada platformnya.
Kebijakan tersebut dikeluarkan menjawab banyaknya tuntutan publik terkait apa respon yang akan dikeluarkan mengenai konten terkait kelompok propaganda yang berasal dari Amerika Serikat tersebut.
Youtube memaparkan bahwa keputusannya akan hal tersebut didasari dengan pendekatan yang dilakukan sejak lama akan kelompok yang telah mengambil alih kekuasaan di Afghanistan tersebut.
Youtube akan menindaklanjutin terkait akun yang berafiliasi, mendukung atau terlibat langsung dengan kelompok yang masuk dalam daftar terindikasi masuk kelompok teroris di Amerika Serikat tersebut.
Sementara itu, Twitter memilih tidak merespon secara terkhusus akan konten tersebut, dan menilai Twitter pasti akan mereview dan memfilter konten yang memang tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan Twitter seperti kekerasan, hoax.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gubernur Iqbal Beri Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Di NTB Sesuai Tingkat Kepatuhan
-
Komisi II DPR Nilai Putusan MK Soal Pemilu Dipisah Kontradiktif
-
Panji Bangsa Didik 1.309 Kader Lewat Dikbar Serentak di 8 Daerah
-
Top! Janice Tjen Sabet Gelar Tunggal dan Ganda di ITF W35 Taipei
-
Selat Hormuz Ditutup Iran, Menlu RI: Potensi Ganggu Suplai Minyak ke Indonesia