Dikritik Regulator AS, Pengembangan “Instagram for Kids” Mandek di tengah Jalan

RADARBANGSA.COM – Awal tahun ini, Instagram mengumumkan rencana untuk mengembangkan versi baru platform media sosialnya untuk mereka yang berusia di bawah 13 tahun. Namun pengembangan versi ini akhirnya mandek di tengah jalan lantaran kritik keras yang datang baik dari regulator maupun ahli kesehatan mental.

Beberapa waktu lalu, Kepala Divisi Instagram, Adam Mosseri  mengatakan kepada BBC News bahwa Instagram Kids akan menjadi "solusi praktis untuk masalah industri yang sedang berlangsung dari anak-anak yang berbohong tentang usia mereka untuk mengakses aplikasi" dan memungkinkan anak-anak untuk terhubung dengan keluarga dan teman dalam "cara yang sesuai usia"

Seperti diketahui, Instagram tidak mengizinkan anak-anak berusia di bawah 13 tahun untuk membuat akun. Tapi hal ini tidak menghentikan anak-anak untuk mendaftar menggunakan tanggal lahir palsu.

Namun inovasi itu dikritik habis – habisan oleh puluhan jaksa agung dari 44 negara bagian dan teritori Amerika Serikat. Mereka mendesak perusahaan untuk meninggalkan Instagram Kids. Memang, Asosiasi Nasional Jaksa Agung menulis surat terbuka kepada CEO Facebook, Mark Zuckenberg untuk mengungkapkan keluhan mereka.

"Penggunaan media sosial dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, yang tidak siap menghadapi tantangan memiliki akun media sosial. Lebih jauh, Facebook secara historis gagal melindungi kesejahteraan anak-anak di platformnya," demikian yang tertuang dalam surat itu.

Disamping itu, anggota parlemen juga turut menyuarakan keprihatinanannya.

Tepat beberapa bulan setelah itu, muncuk kabar dari Wall Street Journal yang mengatakan jika sebenarnya peneliti dari Facebook ataupun Instagram, telah berulang kali menemukan bahwa platform itu beracun bagi gadis remaja, terutama dalam hal kesehatan mental dan citra tubuh. Namun mereka mengabaikannya.

Sebelum instagram, ada Facebook yag telah terlibih dahulu meluncurkan Messenger Kids, aplikasi panggilan video dan pesan yang dikendalikan orang tua untuk anak-anak berusia antara 6 dan 12 tahun.

Aplikasi ini menerima banyak kritik dari orang tua dan pendukung privasi pengguna—terutama setelah sebelumnya muncul "kesalahan teknis" di 2019 yang memungkinkan anak anak bergabung dengan obrolan orang asing.

Fenoman yang sama juga ditemukan di YouTube Kids. Mereka menghadapi kontroversi karena anak-anak dapat menavigasi filter dan menemukan konten yang tidak pantas.