Kutuk Kericuhan di Mako Brimob, Ketum PBNU: Islam Menolak Kekerasan

| Rabu, 09/05/2018 23:56 WIB
Kutuk Kericuhan di Mako Brimob, Ketum PBNU: Islam Menolak Kekerasan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa, 8 Mei 2018 malam. Terlebih, kerusuhan yang dipicu napi terorisme itu mengakibatkan lima personel Densus 88 meninggal dunia.

"Membunuh polisi di markas polisi, itu (kejahatan) luar biasa," kata Kiai Said seperti dikutip dari kumparan.com, Rabu, 9 Mei 2018.

Dia menyakini tidak hanya NU yang mengutuk insiden tersebut, melainkan seluruh umat Islam. Sebab, ajaran Islam dengan jelas menolak segala bentuk kekerasan.

"Bukan hanya NU. tapi seluruh umat Islam. Islam menolak kekerasan. Nabi Muhammad antikekerasan," tegasnya.

Kiai Said menilai, peristiwa tersebut menunjukkan masih adanya potensi radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia. Menurutnya, saat ini pemerintah masih memiliki tugas besar untuk mengatasi potensi tersebut.

"(Artinya) Belum tuntas pemerintah untuk menyelesaikannya," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kerusuhan di Rutan Mako Brimob telah mengakibatkan lima anggota Densus 88 meninggal dunia. Selain anggota Densus 88, seorang napi teroris juga tewas yaitu Beni Samsu Trisno. Beni yang merupakan napi untuk kasus teroris di Pekanbaru ini terpaksa dilumpuhkan polisi karena berusaha merebut senjata milik petugas.

Para napi terosisme tersebut saat ini masih menyandera satu anggota Densus 88 bernama Bripka Iwan Sarjana. Polisi masih melakukan negosiasi untuk mengakhiri kerusuhan tersebut.

Tags : Kericuhan Mako Brimob , PBNU

Berita Terkait