Menyongsong Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Kembangkan Skema 3R

| Selasa, 24/09/2019 12:17 WIB
Menyongsong Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Kembangkan Skema 3R Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Aris Wahyudi (foto Humas Kemnaker)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Aris Wahyudi menyatakan pemerintah melakukan berbagai upaya menyongsong revolusi industri 4.0, salah satunya dengan mengembangkan skema Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding (3R).

"BLK-BLK Kemnaker termasuk juga di UPT sudah kita dorong untuk berubah. Meliputi Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding. Informasi terkait reorientasi kejuruan apa yang harus dibuka atau ditutup karena tidak relevan juga harus dikomunikasikan," ujar Aris saat menghadiri Diskusi Ketenagakerjaan di Ruang Tripartit Kemnaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 23 September 2019.

Revitalisasi, bagaimana peralatan, instruktur, metode-metode pelatihan penting untuk revitalisasi agar alumni-alumni lembaga pendidikan termasuk pelatihan-pelatihan sebagai salah satu kor bisnisKementerian Ketenagakerjaan harus kita dorong.

Rebranding menjadi penting agar bukan sekadar polesan tapi juga persepsi, bahwa pelatihan-pelatihan kita bukan sekadar apa yang kami bisa tapi apa yang dibutuhkan. Sehingga orientasinya bukan lagi "supply driven" tapi "demand driven", yang memang betul dibutuhkan.

Mengingat tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengawal pembangunan SDM pada umumnya dan pendidikan vokasi pada khususnya menjadi semakin strategis, Kemnaker bekerja sama dengan Kadin membentuk Komite Pelatihan Vokasi Nasional.

"Ini menjadi satu bentuk kolaborasi yang sangat strategis. Karena simbiosis mutualisme, sama-sama membutuhkan. Dengan bergandengan tangan dari sisi "demand", informasi kebutuhan riil, dan juga kita harapkan dengan "demand yang jelas pasti menjadi panduan dari sisi "supply" untuk tahu yang harus kita latih dan kualifikasinya seperti apa, tempatnya dimana menjadi penting, Sehingga tidak terjadi yang dilatih tidak ditempatkan, dan yang ditempatkan tidak dilatih," jelas Aris Wahyudi.

Aris mengatakan bahwa pihak Kementerian Ketenagakerjaan pun akan menyesuaikan perubahan. "Bagaimana pelayanan di Kemnaker "friendly" dengan Revolusi Industri 4.0 sehingga terjadi suatu sinergitas. Kementerian ketenegakerjaan menyediakan pusat perencanaan ketenagakerjaan untuk bisa memandu sisi "supply" dari dunia pendidikan dan pelatihan.

"Sehingga nanti sinergitas di antara supply dan demand akan terbangun. Efisiensi dan efektivitas pengembangan SDM akan menjadi semakin meningkat. Demikian juga Insentif yang akan diberikan oleh pemerintah terkait dengan super tax deduction, ini bagian dari trigger echanism untuk mendorong industri berperan serta dalam pembangunan SDM," tutur Aris.

Tags : Kemnaker , Revolusi Industri , 3R