Utang Luar Negeri RI Capai Rp6.000 Triliun

| Senin, 16/03/2020 11:33 WIB
Utang Luar Negeri RI Capai Rp6.000 Triliun Utang Luar Negeri Tembus Rp6.000 Triliun (Foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2020 sebesar 410,8 miliar dolar AS atau 6.100 Triliun (Kurs 14.892).

ULN ini terdiri dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 207,8 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 203,0 miliar dolar AS.

Dari kedua sektor diatas, BI mencatat bahwa utang luar negeri di sektor pemerintah semakin tumbuh meningkat. Pada akhir Januari 2020 ULN pemerintah tercatat sebesar 204,9 miliar dolar AS atau tumbuh 9,5% (yoy).

Pengelolaan ULN pemerintah ini diprioritaskan untuk membiayai pembangunan pada beberapa sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,5% dari total ULN pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,3%), sektor konstruksi (16,2%), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,9%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6%).

BI mencatat arus yang mendominasi dari meningkatnya ULN pemerintah adalah arus dana investor nonresiden di pasar Surat Berharga Nasional (SBN), termasuk dari penerbitan obligasi global dalam mata uang USD dan Euro. Tercatat posisi obligasi global pada bulan Januari 2020 meningkat sebesar 2,7 miliar dolar AS atau tumbuh 8,1% (yoy). Sementara itu, posisi SBN domestik meningkat sebesar 2,4 miliar dolar AS atau tumbuh 21,9% (yoy).

Kendati demikian, BI mencatat bahwa ULN Indonesia di Januari ini tumbuh melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“ULN Jauari tumbuh melambat sebesar 7,5% (yoy) jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,7% (yoy). Hal ini disebabkan oleh perlambatan ULN swasta,” demikian kutipan dari catatan resmi Bank Indonesia, Senin 16 Maret 2020.

ULN swasta tumbuh melambat sebanyak 5,8% (yoy) karena dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan. Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan. Pangsa ULN pada keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,3%.

Tags : Utang Luar Negeri , BI , Meningkat