Nilai Ekspor Jamu ke Pasar Global Naik 14 Persen

| Minggu, 13/12/2020 15:35 WIB
Nilai Ekspor Jamu ke Pasar Global Naik 14 Persen Ekspor jamu (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM –  Nilai ekspor produk jamu atau biofarmaka Indonesia pada periode Januari - September 2020 meningkat 14,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai pencapaian ini cukup menggembirakan, terutama di tengah perlambatan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

“Setelah menurun selama periode lima tahun terakhir (2015-2019) kecuali pada 2017, ekspor jamu atau biofarmaka Indonesia berhasil mencatatkan nilai USD 9,64 juta pada Januari--September 2020,” kata Mendag dalam webiner daring belum lama ini.

Sebelumnya pada tahun 2019, Indonesia menempati urutan ke-19 negara pengekspor jamu atau biofarmaka ke dunia dengan pangsa pasar 0,61 persen. Adapun pemasok jamu atau biofarmaka dunia masih dikuasai oIeh India (33,46 persen), Tiongkok (27,54 persen), dan Belanda (6,05 persen).

Guna meningkatkan ekspor, Mendag mengatakan telah mematok strategi peningkatan jangka pendek dan jangka menengah, salah satunya melalui pendekatan produk

“Produk jamu, suplemen kesehatan, rempah-rempah, kosmetik, spa, dan aromaterapi termasuk dalam kategori produk-produk yang menjadi fokus strategi peningkatan ekspor tersebut,” urai Mendag.

Sementara untuk tantangannya, Produk biofarmaka masih kesulitan ke akses pasar; kontinuitas dan ketepatan pengiriman; isu lingkungan; daya saing; sertifikasi organik; keberlanjutan; ketertelusuran; transparansi, hilirisasi; pengamanan perdagangan; hambatan nontariff dan biaya logistik yang tinggi.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Mendag akan berupaya melakukan penetrasi pasar dengan merundingkan perjanjian perdagangan dan pengembangan pasar melalui kegiatan promosi.

 

Tags : ekspor jamu , mendag agus suparmanto

Berita Terkait