Lonjakan Covid-19 Di AS Tekan Nilai Tukar Rupiah

RADARBANGSA.COM - Lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen utama terhadap gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Tingginya kasus Covid-19 di AS membuat dolar jadi semakin perkasa. Imbasnya nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. 

Mengutip data Bloomberg, Rabu 18 Agustus 2021, pukul 13.37 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.378 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 5,5 poin atau 0,04% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada awal pekan Senin sore kemarin di level Rp14.372 per dolar AS.

Direktur PT Solid Gold Berjangka, Dikki Soetopo mengatakan lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) bukannya membuat matanya uangnya terpuruk tetapi malah jadi perkasa.

"Alhasil, nilai tukar rupiah melemah melawan dolar AS siang ini," kata Dikki seperti dikutip dari Indo Premier News, Rabu 18 Agustus 2021.

Sentimen positif sebenarnya datang dari dalam negeri. Pemerintah memang kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 23 Agustus mendatang, tetapi ada pelonggaran lebih lanjut yang bisa menjadi sentimen positif. 

"Namun, kabar baik dari dalam negeri tersebut masih kalah ketimbang kuatnya dolar AS. Lonjakan kasus corona varian delta di Amerika Serikat membuat pelaku pasar sedang keluar dari aset-aset berisiko dan beralih ke dolar AS," ujar Dikki.

Di sisi lain, lonjakan kasus tersebut membuat pelaku pasar melihat risiko pelambatan ekonomi di AS semakin meningkat, bahkan China juga sudah mengalaminya. Alhasil, pelaku pasar mengalihkan investasinya ke aset aman (safe haven) kali ini dolar AS menjadi pilihan.

"Penguatan dolar AS juga didukung oleh situasi di kekacauan yang terjadi di Afganistan," tutup Dikki.