Bapanas Sebut Defisit 2,8 Juta Ton Beras Awal 2024 Dipenuhi dengan Impor

| Jum'at, 19/01/2024 10:07 WIB
Bapanas Sebut Defisit 2,8 Juta Ton Beras Awal 2024 Dipenuhi dengan Impor Beras Impor di salah satu gudang Perum Bulog. (Foto: klikpositifcom)

RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024 akan dipenuhi melalui program impor beras.

"Dua bulan itu akibatnya El Nino, Januari-Febuari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024," kata Arief Prasetyo Adi usai menghadiri agenda rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kata Arief, gap sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino.

Diungkapkannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui impor sekitar total 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand.

"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu mudah-mudahan bisa di-cover," tuturnya.

Selain impor beras dari sejumlah produsen di Vietnam dan Thailand, Arief menyebut Bapanas juga akan menindaklanjuti hasil lobi Presiden Jokowi kepada sejumlah kepala negara terkait tambahan impor beras, dalam sejumlah kesempatan pertemuan bilateral.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memperoleh komitmen tambahan impor beras total 2 juta ton dari hasil lobi dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin saat agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 tahun ASEAN–Jepang di Tokyo, Jepang, Minggu (17/12/2023). Selain itu, Indonesia juga memperoleh komitmen tambahan 1 juta ton beras dari India melalui peran Badan Urusan Logistik (Bulog).

Tags : Bapanas , Impor , Beras , Bulog , Indonesia

Berita Terkait