Ini Alasan Kiai Muda NU Dorong Cak Imin Maju Pilpres 2019

| Sabtu, 10/02/2018 20:05 WIB
Ini Alasan Kiai Muda NU Dorong Cak Imin Maju Pilpres 2019 Forum Nahdliyn Bersatu (FNB) berkumpul di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo untuk mendukung Cak Imin maju pada Pilpres 2019. (Foto: Istimewa)

SIDOARJO, RADARBANGSA.COM - Ribuan kiai dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai daerah di Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Nahdliyin Bersatu (FNB) berkumpul untuk mengawal Panglima Santri Nusantara Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju jadi Cawapres 2019.

“Melalui forum ini, kami dari keluarga pesantren dan aktivis muda NU se Jatim meminta kesediaan Cak Imin untuk tidak lagi ragu, malu dan setengah hati dalam menerima dukungan warga NU di seluruh Indonesia yang menginginkannya maju dalam Pilpres mendatang baik sebagai Calon Wakil Presiden,” kata Koordinator FNB KH Abdus Salam Sokhib atau yang akrab disapa Gus Salam, Sabtu, 10 Februari 2018 siang di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Selama ini, ungkap Gus Salam, para Kiai dan Ulama NU prihatin dengan nasib warga Nahdlatul Ulama (NU) yang puluhan tahun selalu dipinggirkan dalam pembangunan dan banyak program pemerintah yang ditujukan untuk menghapus kemiskinan malah tidak tepat sasaran.

“Karena nyatanya warga NU sampai hari ini masih tidak meningkat kesejahteraannya. Yang paling menderita saat ini ya orang NU,” kata Gus Salam.

Karena itu, warga NU sangat mendorong Cak Imin untuk maju dalam Pilpres mendatang bukan sekadar untuk menunjukkan kekuatan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. “Lebih dari itu, ada kepentingan yang lebih urgen mengapa kita perlu mendukung cak Imin menjadi Wapres periode mendatang," ujarnya.

Gus Salam menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingkat kesejahteraan warga NU masih sangat rendah. Salah satunya kebijakan pemerintah yang masih melakukan impor beras yang terancam membanjiri pasar.

"Dengan kebijakan pemerintah mengimpor beras, jelas mengancam keberadaan beras lokal di pasar. Padahal, banyak warga NU yang berprofesi petani untuk menyambung hidup di negeri ini," imbuhnya.

Di sisi lain, harga kebutuhan yang semakin naik membuat warga NU semakin kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

"Warga NU juga banyak yang bekerja sebagai buruh, dalam situasi hampir semua kebutuhan pokok. Sementara gaji huruh ditekan sedemikian rupa jelas membuat warga NU berada dalam situasi sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tukas Salam.

Tak hanya sampai disitu, kiai Salam juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah terhadap persoalan klasik di dunia pesantren. Ia menilai, sejauh ini pemerintah belum menunjukan keseriusannya memperhatikan pendidikan pesantren.

"Sampai saat ini, para Guru atau Ustad di pesantren tidak mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah terutama peningkatan SDM maupun fasilitas. Banyak pesantren dan madrasah yang didirikan warga NU selama ini dikelola dan dikembangkan secara swadaya dan terbatas baik dalam pembangunan sarana maupun SDM," tandasnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan akan bergerak bersama para anggota FNB untuk memastikan kesediaan Cak Imin sebagai tokoh NU yang mendapatkan mandat dukungan dari para masyayikh dan para ulama khos untuk maju sebagai Cawapres pada Pilpres yang akan datang.

"Kami ingin memastikan kesediaan Cak Imin untuk menerima mandat dukungan yang isinya adalah memperjuangkan dan menjamin agar warga NU bisa bangkit secara ekonomi sehingga bisa lebih sejahtera dan lebih tinggi lagi martabatnya, dan secara umum bisa juga membangkitkan ekonomi umat," kata kiai Salam.

Tags : Forum Nahdliyin Bersatu , Cak Imin , Cawapres , Pilpres 2019

Berita Terkait