Politik Identitas Menguat, Median: Cak Imin Mampu Jembatani Jokowi

| Senin, 23/07/2018 16:45 WIB
Politik Identitas Menguat, Median: Cak Imin Mampu Jembatani Jokowi Direktur Riset Median, Sudarto menjawab pertanyaan awak media usai merilis hasil survei di Jakarta (dok radarbangsacom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Politik identitas menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh Calon Presiden dalam menjaring Calon Wakilnya menjelang Pilpres 2019 mendatang.

Hasil survei Median periode 6-15 Juli 2018 menemukan fakta yang cukup mencengangkan. Sebanyak 43,8 persen responden menjadikan agama sebagai identitas paling kuat dalam berpolitik.

“Jadi orang lebih suka disebut sebagai orang Islam misalkan ketimbang sebagai orang Jawa atau orang Indonesia,” kata Direktur Riset Median, Sudarto di Jakarta, 23 Juli 2018.

Menurut Sudarto, politik identitas kedua adalah kesukuan 23,4 persen, identitas nasional 22,1 persen, identitas regional 9,3 persen dan identitas lainnya 1,5 persen.

“Makanya identitas agama wajib diperhatikan oleh capres yang akan bertarung jika ingin meraih suara dari publik,” terang Sudarto.

Tentu tak mengherankan jika hasil survei ini menyebut pasangan paling ideal bagi petahana Joko Widodo adalah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Panglima Santri Nusantara itu dinilai cocok mendampingi Jokowi karena mampu menjadi mediator dengan tokoh-tokoh maupun ragam kelompok atau organisasi keagamaan.

“Masyarakat menganggap bahwa pak Muhaimin ini adalah orang yang mampu menjembatani pak Jokowi dengan orang-orang Islam, khususnya dengan orang-orang politik Islam, makanya banyak dipilih oleh masyarakat,” papar Sudarto.

Sudarto memaparkan, elektabilitas pasangan yang kerap disebut JOIN ini jauh mengungguli pasangan lain, yaitu 42,6 persen dengan simulasi 3 pasangan Capres-Cawapres dan 43,1 persen dengan simulasi 2 pasangan.

Tags : Cak Imin , JOIN , Jokowi , Median

Berita Terkait