Di Depan Mahasiswa Kedokteran, Cak Imin Bicara Tantangan dari Era ke Era

| Sabtu, 23/05/2020 16:35 WIB
Di Depan Mahasiswa Kedokteran, Cak Imin Bicara Tantangan dari Era ke Era Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar mengikuti sarasehan virtual yang digelar ISMKI (foto Radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut tantangan setiap zaman pasti berbeda-beda. Menurut Cak Imin, setiap era punya masalah sekaligus solusi penyelesaian sendiri.

Hal itu Cak Imin utarakan saat mengikuti sarasehan virtual yang diselenggarakan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dengan dipandu oleh Naufal Damas, Sabtu, 23 Mei 2020.

Di depan anggota ISMKI, Cak Imin mengisahkan tantangan zaman dari era ke era. Saat Cak Imin muda, tantangannya cuma satu, yaitu perubahan era otoriter ke era demokrasi, dari zaman yang tertutup ke zaman yang bebas berserikat, berkumpul, berekspresi, dan terbuka.

"Kalau waktu itu tidak ada reformasi dan demokrasi, hari ini era milenial, open sociaty antar negara tanpa batas dan teknologi informasi pasti akan kelabakan dan negara akan kesulitas beradaptasi," tutur Cak Imin.

Sementara era Refolusi Industri 4.0 saat ini, lanjut Cak Imin, secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, cakupan, dan kerumitannya, transformasi tidak sama dengan yang dialami manusia sebelumnya.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, revolusi pertama menggunakan tenaga mesin yang besar-besar memekanisasi produksi. Era ini dinilainya boros, banyak memakan bahan bakar minyak yang mahal.

Lalu era Revolusi Industri 4.0 menggunakan elektronik dan teknologi informasi digital untuk mengotomatisasi produksi. Era digital ini dicirikan oleh perpaduan teknologi yang mengaburkan garis antara bidang fisik, digital, dan biologis.

"Era teknologi informasi ini muncul dan melahirkan era sosial media dan era tanpa batas. Apa yang terjadi di Papua bisa kita tengok di Jakarta, dengan tantangan dan problematika yang baru pula," ungkap dia.

Cak Imin lalu mengutip sejarah reformasi yang saat ini sudah berusia 22 tahun. Sepanjang era reformasi bergulir, Cak Imin menyatakan ruang ekpresi semakin terbuka, penemuan teknologi juga banyak, meski tidak sebanyak di China.

"Pemerintah dan negara menjadi supporting sistem, bukan segala-galanya. Tangan rakyat, ilmu pengetahuan, partisipasi rakyat adalam penentunya, negara adalah fasilitator saja. 

Tags : Cak Imin , Mahasiswa , ISMKI , Revolusi Industri

Berita Terkait