Ratna Juwita Dorong Indonesia Atasi Ketertinggalan Pengembangan Vaksin COVID-19

| Selasa, 26/01/2021 18:20 WIB
Ratna Juwita Dorong Indonesia Atasi Ketertinggalan Pengembangan Vaksin COVID-19 Ratna Juwita Sari (Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari menyampaikan beberapa catatan terkait dukungan riset dan inovasi untuk mengembangkan vaksin dalam negeri yang dinamakan vaksin merah putih. Pasalnya, mengutip pernyataan Wakil Ketua DPR, Ratna Juwita menegaskan ketertinggalan Indonesia dalam hal riset dan teknologi, khususnya terkait pengembangan vaksin COVID-19, sehingga masih bergantung dari produksi negara lain.

“Wakil Ketua DPR Bapak Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 ini telah menyadarkan kita ini benar-benar tertinggal secara Iptek dengan negara-negara lain. Tentang vaksin saja, kita harus mengakui kalau kita ini tertinggal,” ujar Ratna dilansir dari nu.or.id, Selasa, 26 Januari 2021.

Meskipun begitu, Politisi Fraksi PKB ini tetap mengapresiasi langkah pemerintah dalam rangka mempercepat upaya pengembangan Vaksin Merah Putih. Ia bahkan berharap untuk segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Secara khusus saya berharap semoga sinergi dari berbagai pihak bisa diperkuat, agar hal ini (produksi vaksin_red.) segera terwujud,” kata Ratna.

Selain itu, ia juga menjelaskan perhatian dia terkait target produksi Vaksin Merah Putih tersebut. Menurutnya, saat ini pemerintah sedang mengupayakan pengadaan 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk di atas 18 tahun.

Dengan angka tersebut, jelasnya, Ratna menilai masih terdapat sekitar 79 juta penduduk yang tidak mendapatkan jatah vaksinasi. “Jika impor vaksin 426 juta dosis tersebut hanya menjangkau 181 juta penduduk, maka masih ada 79 juta lainnya yang tidak kebagian. Inilah tanggungjawab pemerintah untuk memenuhinya dengan Vaksin Merah Putih,” tuturnya.

Apabila pemerintah melalui Kemenristek/BRIN, LPNK, LBM Eijkman, Bio Farma, dan perguruan tinggi mampu memenuhi sisa kebutuhan vaksin tersebut, Ratna yakin negara akan dapat melakukan efisiensi anggaran yang cukup besar. “Pemenuhan sisa kebutuhan vaksin 79 juta tersebut harus dapat dipenuhi pemerintah melalui produksi Vaksin Merah Putih. Maka kita akan dapat menghemat uang negara cukup besar,” pungkasnya.

Tags : DPR RI , Vaksin , COVID-19 , Indonesia , PKB