Pengelolaan Limbah Masker Butuh Perhatian

| Rabu, 17/02/2021 15:03 WIB
Pengelolaan Limbah Masker Butuh Perhatian Limbah Masker (Doc: MJ)

RADARBANGSA.COM - Peningkatan jumlah pasien Covid 19 di Indonesia ternyata mendatangkan permasalahan baru, di mana terjadi peningkatan jumlah limbah APD, terutama masker.

Limbah masker juga ikut disumbang oleh makin tingginya jumlah masyarakat yang menggunakan masker bedah ataupun jenis masker sekali pakai lainnya.

Limbah masker yang beberapa diantaranya mengandung plastik ternyata juga membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk bisa terurai.

“Hal ini tentu menjadi masalah bagi lingkungan, karena plastik sulit terurai. Selain itu limbah masker juga sangat infeksius sehingga dapat membahayakan masyarakat terutama petugas kebersihan,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono dalam webiner LIPI, Selasa 16 Februari 2021.

Sekretaris Utama LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan jika LIPI sebetulnya telah menyiapkan teknologi untuk mengelola dan mendaur ulang limbah medis. Namun masalah baru yang muncul adalah maraknya pembuangan limbah APD secara sembarangan.

“Kasus pelanggaran pembuangan limbah APD akan makin banyak muncul jika tidak adanya sinergi dari berbagai pihak terkait. Bersinergi akan mempercepat hilirisasi inovasi teknologi yang dimiliki oleh LIPI untuk menangani limbah medis,” tegasnya.

LIPI memandang bahwa pemerintah harus ikut berpartisipasi dalam menyediakan sarana dan prasarana bagi pembuangan limbah masker yang bersumber dari rumah tangga, seperti penyediaan dropbox.

“Sedangkan limbah APD pada fasilitas kesehatan yang berasal dari pasien Covid-19 dapat dimusnahkan dengan insenerator ataupun autoklaf berpencacah” terang mereka.

Saat ini, LIPI telah memiliki beberapa teknologi yang berfungsi mengelola limbah APD, diantaranya, insenerator sampah infeksius Covid-19, alat penghancur jarum suntik, riset daur ulang limbah masker serta instalasi pengolahan air limbah dengan plasma nanobubble,.
 
Meskipun demikian, pengetahuan  masyarakat akan pengelolaan limbah APD masih pada hari ini masih sangat minim. Hal ini sangat beresiko pada pencemaran lingkungan dan penularan virus penyebab Covid-19 melalui limbah APD.

Untuk itu diperlukan berbagai penyadartahuan dan kolaborasi antar pihak untuk penanganan limbah. Yang jelas, meski LIPI telah menyediakan semua teknologinya namun tetap dibutuhkan regulasi yang jelas dan kerjasama dengan pihak terkait untuk penerapannya.

Tags : Limbah Masker , LIPI , Teknologi Limbah Masker

Berita Terkait