Kiai Said Ungkap Empat `Perang Besar` yang Harus Dimenangkan Warga NU

| Rabu, 23/06/2021 18:45 WIB
Kiai Said Ungkap Empat `Perang Besar` yang Harus Dimenangkan Warga NU Ketum PBNU Prof KH Said Aqil Siraj (foto: nuorid)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj mengungkapkan, beberapa perang besar harus dimenangkan warga NU. Adapun `perang besar` yang dimaksud yakni perang untuk saling memberi pengaruh agar dapat merebut, menguasai dan mengubah cara pikir masyarakat.

"Pada akhirnya suatu bangsa akan tunduk dan bergantung pada bangsa lain. Ini bukan perang fisik, tapi perang pengaruh. Lebih bahaya dari perang fisik," kata Kiai Said dalam Peringatan Haul Emas ke-50 KH Abdul Wahab Chasbullah, Selasa, 22 Juni 2021 malam.

Kiai asal Cirebon itu memaparkan, setidaknya ada empat perang besar yang harus dimenangi oleh warga NU. Pertama, perang kebudayaan pop.

Sejak bangun hingga tidur, orang-orang saat ini dijejali konten-konten seperti film, musik, permainan, dan animasi dari berbagai kebudayaan di dunia. Sayangnya, banyak anak-anak muda yang terpengaruh oleh perang kebudayaan pop ini.

Kedua, perang digital. Disebutkan, semua negara di belahan dunia saat ini tengah berlomba-lomba memproduksi platform digital untuk menciptakan ketergantungan dan memotret perilaku bangsa lain agar selalu dalam kendali.

“Negara-negara besar ini bagaimana mengupayakan bisa menguasai segalanya, mengusai negara kecil, segalanya, termasuk database. Jangan dikira ini masalah kecil. Ini data kita yang 270 juta sudah bocor, sudah dikuasai luar negeri,” ujarnya.

Ketiga, perang biologi. Kiai Said menyebutnya sebagai perang baru sejak ada pandemi Covid-19. Dicontohkan, negara-negara yang mampu memproduksi vaksin saat ini akan keluar sebagai pemenang dalam perang biologi ini. Sementara negara yang tidak mampu dan hanya bisa mengimpor, akan kalah.

“Kita belum mampu membuat vaksin yang pertama, pandeminya sudah meningkat ke level yang ketiga. Ini akan ada terjadi perang vaksin. Amerika, Jerman, Tiongkok. Kita ini hanya penonton, bisanya hanya importir,” tegasnya.

Keempat adalah perang makanan, air, dan energi. Negara-negara yang memiliki sumber-sumber itu semua akan mampu menjadi penguasa global. Kiai Said menegaskan, Indonesia sebagai bangsa dan negara berdaulat harus mampu memperkokoh eksistensi bangsa.

Karena itu, kepedulian terhadap lingkungan dan pengendalian serta pengolahan polusi sampah, terutama sampah plastik, harus segera dilakukan karena ancaman lingkungan menjadi ancaman kehidupan.

Empat perang besar diatas merupakan perang besar di era 5.0 yang harus dimenangkan warga NU ke depannya. Kiai Said berharap, warga NU tidak tertinggal dan kalah dalam perang tersebut dan mendorong para santri untuk menguasai era digital.

Tags : PBNU , Digital , Perang Besar , NU , Indonesia

Berita Terkait