Sri Mulyani: Kolaborasi KSSK Dukung Pemulihan Ekonomi Tahun 2021

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 terjadi berkat dukungan dari berbagai elemen kebijakan dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK.

Menurut Sri Mulyani, sinergi kebijakan, baik yang bersifat across the board yaitu berlaku untuk seluruh sektor di dalam perekonomian maupun yang sifatnya spesifik pada sektor tertentu, telah berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat momentum pemulihan pada tahun 2021.

“Paket kebijakan terpadu KSSK untuk meningkatkan pembiayaan dunia usaha yang diterbitkan pada bulan Februari tahun 2021 telah turut berperan di dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Sri Mulyani Indrawati dalam rilisnya, Rabu 2 Februari 2022.

Sri Mulyani menjelaskan, kebijakan across the board yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan antara lain melalui pemberian insentif fiskal dan dukungan belanja pemerintah untuk turut menjaga kinerja keuangan dunia usaha dan telah mendukung meningkatnya daya beli masyarakat.

"Kebijakan yang spesifik diberikan untuk sektor tertentu, seperti pemberian insentif di sektor properti dan otomotif dalam bentuk insentif pajak pertambahan nilai (PPN)," jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, Insentif PPN untuk perumahan yang diberikan pemerintah kemudian diperkuat dengan kebijakan Bank Indonesia yang melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) dari kredit dan pembiayaan properti.

“Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mampu mendorong realisasi kredit properti hingga Rp465,55 triliun sampai dengan bulan Desember 2021,” katanya.

Sementara, lanjut Sri Mulyani, untuk sektor otomotif, insentif PPN barang mewah yang ditanggung oleh pemerintah dikolaborasikan dengan kebijakan pelonggaran aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dan uang muka perusahaan pembiayaan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pelonggaran uang muka kredit oleh Bank Indonesia telah mendorong realisasi kredit kendaraan bermotor mencapai Rp97,45 triliun hingga 3 Desember 2021.

“Capaian tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan mobil di tahun 2021 mencapai level 863,3 ribu apabila dibanding dengan penjualan 578,3 ribu pada tahun 2020. Kedua insentif ini telah memberikan dampak yang positif bagi kedua sektor tersebut,” tutupnya.