Komisi IX DPR Minta Semua Pihak Harus Saling Bantu Tangani COVID-19

| Kamis, 17/11/2022 18:26 WIB
Komisi IX DPR Minta Semua Pihak Harus Saling Bantu Tangani COVID-19 Felly Estelita Runtuwene (Ketua Komisi IX DPR RI). (Foto: twitter @DPR_RI)

RADARBANGSA.COM - Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene mendorong semua pihak untuk saling bantu dan berperan aktif dalam penanganan pandemi COVID-19. Pasalnya, dalam satu minggu terakhir kasus COVID-19 secara global mengalami peningkatan sebanyak 2,3 juta orang.

Menurutnya, tanpa kerja sama dari semua pihak maka akan sulit mengatasi wabah tersebut di Indonesia. Diungkapkannya, ada kejenuhan dan kelelahan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Namun, ia menekankan jika pandemi belum berakhir bahkan kembali meningkat beberapa hari terakhir.

"Kasus positif terus meningkat dalam seminggu terakhir. Kita semua tentu prihatin bahwa tren peningkatan kasus positif juga diikuti kenaikan kasus meninggal dalam satu minggu terakhir," ujarnya seperti dilansir dari laman resmi DPR RI, Kamis, 17 November 2022.

Meningkatnya kembali kasus positif Covid-19, menurut Felly terjadi karena berbagai hal. Dimulai, dari mutasi varian Omicron yakni XBB yang lebih cepat menyebar, hingga melonggarnya protokol kesehatan yang dijalankan masyarakat.

"Karakteristik subvarian XBB cepat menular dibanding subvarian omicron lain, serta mampu menghindari kekebalan tubuh. Ditambah lagi menurunnya kewaspadaan kita dalam menjalankan protokol kesehatan. Maka kita bisa melihat direct impact terhadap kasus harian," tukasnya.

Felly menegaskan, penyebaran subvarian XBB perlu diwaspadai menjelang libur Natal, libur sekolah, hingga tahun baru. Pemerintah Indonesia memprediksi bahwa puncak kasus COVID-19 varian XBB akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023 dengan 20.000 kasus per hari. Karena itu, ia meminta segenap pihak untuk memahami kasus yang dihadapi. Sehingga, dapat mengambil langkah mitigasi yang tepat.

"Tahun-tahun sebelumnya, kita menerapkan kebijakan yang ketat mengingat fatality rate yang sangat tinggi karena varian-varian sebelumnya. Walaupun para ahli menyampaikan bahwa subvarian XBB tidak banyak menimbulkan keparahan," tandasnya.

Lebih lanjut ditegaskannya, DPR RI khususnya Komisi IX terus mendukung segala upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19. Baik dalam hal pendanaan, pengawasan, hingga pembuatan regulasi.

"Kami juga ingin memastikan bahwa anggaran untuk pembelian obat, alat kesehatan dan terapeutik yang dibutuhkan selama pandemi sudah tersedia dan teralokasikan dengan baik. Begitu juga dengan anggaran pelaksanaan program vaksinasi," imbuh Legislator Fraksi Partai NasDem ini.

Vaksinasi, tambah Felly, harus terus dilakukan karena merupakan salah satu usaha intervensi yang sangat penting untuk pengendalian pandemi. Meski vaksinasi dosis pertama sudah mencapai target yakni 87,47 persen, namun vaksinasi dosis ketiga (booster) masih jauh dari target, yakni di angka 28,04 persen.

"Booster masih sangat sangat rendah, masih ada di angka 28,04 persen. Pemerintah harus mengambil langkah strategis dan inovatif dalam meningkatkan cakupan vaksinasi booster," tutupnya.

Tags : DPR RI , COVID-19 , Indonesia , Vaksinasi