Komisi I DPR Kecam Keras Penangkapan Aktivis Kapal Madleen oleh Israel

| Selasa, 10/06/2025 21:27 WIB
Komisi I DPR Kecam Keras Penangkapan Aktivis Kapal Madleen oleh Israel Anggota Komisi I Fraksi PKB DPR RI Syamsu Rizal (foto: fraksi pkb)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syamsu Rizal mengecam keras tindakan militer Israel yang menangkap dan menahan sejumlah aktivis kemanusiaan internasional yang berada di atas kapal Madleen, saat hendak menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina.

“Tindakan Israel tersebut sangat brutal, tidak berperikemanusiaan, dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. Ini bukan hanya penahanan biasa ini adalah upaya sistematis untuk membungkam solidaritas kemanusiaan global terhadap penderitaan rakyat Gaza,” tegas Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal dalam keterangan resminya, Selasa (10/6/2025).

Lebih lanjut, Deng Ical mendesak pemerintah Indonesia untuk mengutuk secara resmi tindakan Israel melalui saluran diplomatik. Dia juga mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki insiden ini sebagai pelanggaran terhadap hukum laut internasional.

Selain itu, PBB juga harus memfasilitasi perlindungan bagi aktivis kemanusiaan yang turut serta dalam misi kemanusiaan ke Gaza. Penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza sangat penting, karena banyak masyarakat yang kelaparan. Penduduk Gaza juga membutuhkan perawatan medis.

"Apa yang dilakukan para aktivis kemanusiaan di Kapal Madleen seharusnya didukung dunia internasional. Aksi Israel harus dikutuk," tegas politisi asal Dapil Sulawesi Selatan I itu

Warga Gaza, kata Deng Ical, sudah sangat menderita. Israel betul-betul melakukan genosida dan ingin membunuh semua warga Gaza. Walaupun mendapatkan kecaman dan kutukan dari berbagai negara, pemerintah Israel tetap melakukan pembunuhan di Gaza.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di Gaza hingga 9 Juni 2025, sebanyak 54.927 orang meninggal dunia, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak. Lebih dari 111.000 orang luka-luka, banyak di antaranya mengalami cedera berat dan cacat permanen.

Sementara, ribuan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel. Mereka yang masih hidup tetap berusaha tegar dan tidak ingin meninggalkan tanah air mereka.

“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah tragedi kemanusiaan terbesar abad ini yang berlangsung di depan mata dunia, namun dunia seolah bungkam,” lanjut Deng Ical

Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu menyatakan bahwa Fraksi PKB DPR RI akan terus mendorong pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Luar Negeri, untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel, dan membuka jalur diplomatik dan kemanusiaan yang lebih luas ke Palestina.

 “Indonesia tidak boleh diam. Kita punya tanggung jawab moral, politik, dan kemanusiaan untuk terus membela rakyat Palestina,” pungkas Deng Ical

Seperti diketahui, 12 aktivis kemanusiaan melakukan perjalanan ke Gaza. Mereka menumpangi Kapal Madleen yang berangkat dari Catania, Sicilia (Italia) pada 1 Juni 2025. Kapal itu memuat berbagai bantuan kemanusiaan, mulai susu formula, tepung, beras, popok, alat medis, dan bantuan lainnya.

Pada 9 Juni, Kapal Madleen ditangkap di perairan internasional (~185 km dari Gaza) oleh pasukan elite Angkatan Laut Israel (Shayetet 13), kemudian dipindahkan ke Pelabuhan Ashdod, Israel. Aktivis dan awak kapal ditahan, menjalani pemeriksaan medis, dan rencananya akan dideportasi ke negara asal.

Tags : Palestina , Indonesia