PKB Anugerahkan Penghargaan kepada Lima Pesantren Salaf Transformatif

RADARBANGSA.COM - Dalam puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung meriah di JCC Senayan, Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar secara langsung menyerahkan penghargaan kepada lima pesantren salafiyah transformatif yang dinilai berhasil menggabungkan tradisi, inovasi, dan kemandirian di era Revolusi Industri 4.0.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi PKB terhadap pesantren yang terus menjaga akar tradisi sambil secara adaptif dan inklusif menjawab tantangan zaman. Melalui program ini, PKB ingin menegaskan bahwa pesantren adalah pilar penting dalam membangun Indonesia yang berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi masa depan.
“Kita butuh pesantren yang tidak hanya menjaga nilai, tapi juga membentuk generasi tangguh untuk Indonesia yang mandiri dan maju," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya di puncak peringatan Harlah PKB, Rabu malam (23/7/2025).
Sementara itu, Ketua Panitia Harlah PKB ke 27 Ahmad Iman Syukri menyatakan, penghargaan ini adalah bagian dari ikhtiar PKB memperkuat ekosistem pendidikan pesantren yang modern namun tetap berakar kuat pada tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
"Peran pesantren-pesantren di Indonesia itu sangat besar, terutama dalam konteks pendidikan. PKB sadar akan hal itu, ditambah lagi mayoritas pengurus dan kader PKB itu santri," kata Iman.
Berikut lima Pesantren Transformatif penerima penghargaan:
1. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten Diasuh oleh Abuya Muhtadi Dimyathi, pesantren ini tetap kokoh dalam mengajarkan kitab kuning sekaligus terbuka pada digitalisasi sumber-sumber keilmuan. Dikenal dengan program dakwah terintegratif dan semangat kemandirian sosial, pesantren ini menjadi simbol pengabdian yang adaptif dan membumi.
2. Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifa Al Mahmudiyah, Sumedang, Jawa Barat Dipimpin oleh Abuya Prof. Dr. KH. Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi, pesantren ini menonjol dengan kurikulum karakter berbasis nilai Islam, integrasi ilmu pengetahuan, dan lingkungan belajar yang kondusif. Pesantren ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai salafiyah mampu berdialog dengan semangat globalisasi pendidikan.
3. Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah Dirintis oleh almaghfurlah Syaikhina KH. Maimun Zubair, pesantren ini tetap istiqamah menjaga sistem pendidikan salafiyah yang kuat, namun terus mengikuti perkembangan zaman. Maqalah beliau yang terkenal, “Wajib bagi orang yang berakal mengetahui situasi zamannya,” menjadi dasar filosofi transformasi pesantren ini.
4. Pondok Pesantren Salafy Terpadu Ar-Risalah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur Pesantren ini memadukan kekuatan salafiyah dengan inovasi teknologi melalui sistem informasi akademik berbasis aplikasi. Bahasa asing seperti Arab, Inggris, Jepang, dan Mandarin diajarkan, serta keterampilan abad 21 yang relevan. Alumni pesantren ini tersebar di berbagai universitas dalam dan luar negeri.
5. Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis, Gunung Lerang, Bone, Sulawesi Selatan Mengembangkan konsep kemandirian ekonomi, pesantren ini membina santri dalam agribisnis; dari bercocok tanam, beternak, hingga pengolahan produk pangan. Dengan demikian, para santri tak hanya alim secara keilmuan, tapi juga mandiri secara ekonomi.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Prilly Latuconsina Ingatkan Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi
-
Mentan Amran Sebut Rencana Impor dari AS Fokus Gandum-Kedelai
-
Juventus Resmi Permanenkan Francisco Conceicao
-
Sekolah Rakyat Di NTB Jadi Harapan Baru Putus Mata Rantai Kemiskinan
-
Pameran GIIAS 2025, Gubernur Andra Soni Tegaskan Banten Siap Sambut Investasi Otomotif