Oplos Beras Reject-Medium Bermerek SPHP, Komisi IV Minta Bulog Lakukan Pengawasan Ketat

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan menyampaikan kegeramannya terhadap temuan beras oplosan reject-medium yang dikemas dengan karung merk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Dia meminta Bulog lakukan pengawasan ketat.
Menurut Daniel, praktik pengoplosan beras semacam ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencederai program pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
"Ini tindakan yang sangat meresahkan. Masyarakat harus mendapat beras layak konsumsi, bukan produk gagal atau reject yang disulap dan diklaim sebagai beras berkualitas," tegas Daniel Johan dalam rilisnya, Senin, 28 Juli 2025.
Ia mendesak Perum Bulog agar memperketat pengawasan terhadap distribusi dan penggunaan karung SPHP, serta memastikan bahwa seluruh rantai distribusi berjalan sesuai prosedur dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
"Bulog harus memastikan tidak ada kebocoran dalam distribusi, termasuk pemanfaatan karung SPHP secara ilegal. Ini menyangkut kredibilitas program pangan pemerintah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ketua DPP PKB itu juga meminta Satgas Pangan untuk segera turun tangan dan menindak tegas pelaku pengoplosan yang mempermainkan kualitas dan label pangan nasional.
"Satgas Pangan harus tegas. Jangan beri ruang bagi mafia beras yang hanya mencari keuntungan tanpa peduli pada hak konsumen dan ketahanan pangan nasional," tandasnya.
Daniel menegaskan bahwa DPR RI, khususnya Komisi IV, akan terus memantau persoalan ini dan mendorong langkah konkret agar praktik serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan modus baru dalam kasus peredaran beras oplosan bermerek SPHP. Menurutnya, beras yang dioplos bukan berasal dari gudang Bulog, dan hanya menggunakan karung SPHP bekas untuk mengelabui konsumen.
Pelaku membeli kantong kosong bekas beras SPHP, lalu mengisinya dengan beras kualitas rendah. Yaitu, beras harga Rp 8.000 (per kg) di Kabupaten Pelalawan, ditambah lagi beras reject (rusak). Kemudian dijual di pasar dengan harga Rp13.000.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Jelang Final Piala AFF U-23 Timnas Indonesia Melawan Vietnam, Vanenburg Inginkan Kemenangan
-
500 Unit Kios di Pasar Taman Puring Habis Terbakar
-
Legislator PKB: Study Tour Semestinya Diperbolehkan Sepanjang Edukatif
-
Pembangunan Tol Lembar-Kayangan Dapat Dukungan Menko AHY
-
Banyak Warga Gaza Mati Kelaparan, Komisi I Desak PBB Tekan Israel Buka Akses Bantuan