Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Menkeu Usul Gaji dan Tunjangan Guru Diperbaiki

| Kamis, 07/06/2018 04:01 WIB
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Menkeu Usul Gaji dan Tunjangan Guru Diperbaiki Kegiatan belajar mengajar di sekolah. (Foto: ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam laporan triwulan I, Bank Dunia mencatat bahwa selama 15 tahun reformasi pendidikan telah memberikan hasil yang beragam. Meskipun perluasan akses pendidikan telah signifikan, tetapi kualitas pendidikan dinilai masih rendah.

Menanggapi laporan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa rendahnya kualitas pendidikan berbanding lurus dengan rendahnya kualitas guru.

“Guru ini termasuk gaji dan tunjangan yang kualitasnya masih perlu diperbaiki. Jadi pertama tentu saja kualitas guru dan kualitas tunjangannya (diperbaiki) sehingga betul-betul mencerminkan kebutuhan mereka agar guru bisa memberikan pengajaran yang baik,” kata Sri Mulyani di Jakarta, seperti dikutip kumparan.com, Kamis, 7 Juni 2018.

Sri Mulyani menjelaskan, permasalahan kualitas pendidikan tersebut juga berhubungan dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam mengatur bidang pendidikan. Dia menjelaskan, di tingkat pusat saja ada tiga kementerian yang mengatur tentang pendidikan yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama.

Ketiga instansi tersebut, lanjutnya, harus berkoordinasi dengan baik. “Oleh karena itu dari sisi tanggung jawab memang harus dilakukan secara kolektif. Di tingkat pusat saja paling tidak 3 kementerian, yakni Kemenristekdikti, Kemendikbud dan kemudian Kementrian Agama. Itu semua punya anggaran yang berhubungan dengan pendidikan,” jelas Menkeu.

Saat ini, pemerintah menganggarkan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN atau senilai Rp 444 triliun. Sebagian besar atau sekitar 2/3 dari anggaran tersebut untuk keperluan daerah.

“Di daerah inilah apa yang disebut sebagai keharusan membayarkan pendidikan yang penuh, sebagian besar adalah untuk membayar (gaji) guru,” tuturnya.

Selain itu, Sri Mulyani menyoroti tentang efektivitas belajar di kelas. Termasuk di dalamnya adalah kualitas kurikulum dan buku bahan ajar.

“Ini juga jadi salah satu temuan di berbagai negara mengenai manajemen sekolah dan efektivitas anak-anak belajar di sekolah, kualitas kurikulum dan text book menjadi sangat penting,” ujarnya.

Terakhir, Menkeu juga menyampaikan bahwa pemerintah akan turut memperhatikan kualitas pendidikan berbasis agama seperti madrasah atau yang sejenis. Hal tersebut harus diperhatikan secara seimbang dan setara dengan pendidikan yang berbasis kurikulum nasional.

Tags : Menteri Keuangan RI , Pendidikan Indonesia , Kualitas Pendidikan

Berita Terkait