Riau Negeri Kaya, Lukman Edy: Tapi 69% Penduduk Desa Masih Miskin

| Sabtu, 23/06/2018 12:32 WIB
Riau Negeri Kaya, Lukman Edy: Tapi 69% Penduduk Desa Masih Miskin Cagub dan Cawagub Riau Nomor Urut 2, Lukman Edy - Hardianto mengacungkan salam dua jari bersama para pendukung disela debat (dok @miftakulaziz)

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Cagub Riau Zaman Now Lukman Edy mengaku prihatin terhadap kondisi perekoniman di Riau yang lemah dan berimbas pada tingginya angka kemiskinan, terutama di kawasan pedesaan.

Padahal Riau adalah daerah yang memiliki kekayaan sumberdaya alam melimpah, posisi strategis di jalur lintas perdagangan regional dan internasional melalui selat Melaka, produsen 41 persen minyak nasional, areal pertanian dan perkebunan luas, 2.26 juta hektar atau 25 persen dari total luas kebun sawit nasional, ditambah lagi sumber daya perairan dan kelautan tidak terbatas

“Tapi perlu saya katakan Riau ini adalah negeri paradoks, seluruh potensi tersebut bertolak belakang dengan keadaan masyarakat Riau,” kata Lukman saat debat kandidat Cagubri di Hotel Labersa, Pekanbaru, Jumat 22 Juni 2018 malam.

Dia menjelaskan, angka kemiskinan di Riau masih tinggi sekitar 7.7 persen atau 500 ribu jiwa, sama dengan jumlah penduduk 1 Kabupaten. Tetapi yang lebih parah lagi 22 persen masyarakat Riau masih mengkonsusmi beras miskin, angkanya jauh lebih besar dari pada angka kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi di Riau hanya 2 persen dan terburuk di Sumatera, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi diatas nasional 1:1000 dan nasional 1:1200 kelahiran, rasio sarjana hanya 9.6 persen, infrastrukur yang ada jalan jembatan sekitar 45 persen diantaranya dalam keadaan rusak.

“Terlebih lagi kemiskinan itu sangat terasa di pedesaan dengan distribusi 69 persen atau 1:1,5 orang, sedangkan di kota (kemiskinan mencapai) 32 persen,” ungkap eks Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Fakta tersebut membuat mantan Ketua Pansus RUU Pemilu ini menawarkan solusi paling praktis dan sederhana namun dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa. Yaitu dengan mengalokasikan dana desa sebesar 1 milyar rupiah pertahun.

Dia berharap program ini dapat menekan praktik korupsi, dengan sistem transfer langsung ke desa, memberikan kontribusi secara langsung meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 2 persen menjadi 7 persen serta mengurangi ketimpangan ekonomi.

“Dengan dana 1 Milyar akan meningkatkan kapasitas keuangan desa dari hanya 1 Milyar pusat, 500 juta dari kabupaten kota dengan tambahan 1 milyar pertahun,” ujarnya.

“Dengan dana desa sebesar 3 Milyar pertahun maka desa akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan infrstruktur, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan sekaligus mengurangi praktek korupsi di Riau,” sambung Lukman.

Tags : Lukman Edy , Pilgub Riau , Kemiskinan

Berita Terkait