Cak Imin Kenang Jasa & Perjuangan KH Idham Chalid Pimpin MPR dan NU

| Jum'at, 23/03/2018 16:01 WIB
Cak Imin Kenang Jasa & Perjuangan KH Idham Chalid Pimpin MPR dan NU Cak Imin lantunkan tahlil dan doa di makam KH Idham Chalid di Cisarua, Bogor (dok PKB)

CISARUA, RADARBANGSA.COM - Nama KH Idham Chalid tentu tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Ia adalah seorang ulama dan politikus pelaku filosofi air kelahiran Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921. Satu-satunya tokoh Indonesia yang pernah menjadi pucuk pimpinan di lembaga eksekutif, legislatif dan ormas sekaligus (Wakil Perdana Menteri, Ketua DPR/MPR, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).

Laksana air, peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Al-Azhar University, Kairo ini seorang tokoh nasional yang mampu berperan ganda dalam satu situasi, yakni sebagai ulama dan politisi. Sebagai ulama, ia bersikap fleksibel dan akomodatif dengan tetap berpegang pada tradisi dan prinsip Islam yang diembannya.

Demikian pula sebagai politisi, ia mampu melakukan gerakan strategis, kompromistis, bahkan pragmatis. Dengan sikap dan peran ganda demikian, termasuk kemampuan mengubah warna kulit politik dan kemampuan beradaptasi terhadap penguasa politik ketika itu, ulama dari Madrasah Pondok Modern Gontor ini tidak pernah takut mendapat kritikan dan stereotip negatif sebagai tokoh yang tidak mempunyai pendirian, bunglon bahkan avonturir.

Peran ganda dan kemampuan beradaptasi dan mengakomodir itu kadang kala membuat banyak orang salah memahami dan mendepksripsi diri, pemikiran serta sikap-sikap sosio-politiknya. Namun jika disimak dengan seksama, sesungguhnya KH Idham Chalid yang berlatarbelakang guru itu adalah seorang tokoh nasional (bangsa) yang visi perjuangannya dalam berbagai peran selalu berorientasi pada kebaikan serta manfaat bagi umat dan bangsa.

Tokoh Nasional, A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berujar, KH Idham Chalid telah berjasa besar memberikan sumbangsihnya kepada bangsa Indonesia melalui sejumlah peran pentingnya saat menduduki berbagai jabatan itu. Dia menyebut, KH Idham Chalid telah membawa perubahan signifikan dalam tata kepimimpinan saat menjabat sebagai Ketua MPR/DPR.

Untuk mengenang jasa-jasa KH Idham Chalid itu, hari ini Jumat 23 Maret 2018 Cak Imin menziarahi makamnya yang terletak di komplek Pesantren Darul Quran, Cisarua, Bogor. Cak Imin mengakui bahwa peran KH Idham Chalid sangat besar dan juga berhasil membawa NU dan juga Parlemen keluar dari masa-masa pelik, bahkan genting saat Indonesia masih berusia muda dengan dinamika politik yang luar biasa.

"Sampai hari ini kita ingat karya beliau yang telah membangun sistem parlemen yang maju. Alfatihah untuk Kiai Idham," kata Cak Imin.

Tidak hanya jasa di bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjut Cak Imin, KH Idham Chalid merupakan sosok pemimpin PBNU yang juga berhasil merangkul dengan erat kehidupan umat beragama di Indonesia yang sangat beragam. Hubungan negara dengan agama, kata Cak Imin, terasa harmonis dengan sentuhan dari KH Idham Chalid.

"Beliau adalah sosok yang benar-benar mampu menjaga hubungan yang baik antara negara dengan agama. Kita doakan segala dosa-dosa almarhum diampuni dan arwahnya diterima di sisi Allah SWT," imbuhnya.

Semasa hidupnya, KH Idham Chalid selalu memperjuangkan idealismenya bagi kemajuan bangsa dan negara tanpa meninggalkan posisi dirinya sebagai seorang kiai. Di tengah himpitan situasi politik terutama masa Orde Baru, dia memerankan diri sebagai politisi ulung namun tetap kukuh sebagai seorang kiai.

Maka tak salah ketika Cak Imin mendengar kabar kepergiaan KH Idham Cholid untuk selama-lamanya pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun, ia merasa sangat kehilangan. Ya, Cak Imin menilai KH Idham Chalid merupakan role model sosok yang memiliki karakter dan jiwa seorang negarawan. "Saya sangat berduka, dan tentu kita telah kehilangan sosok pahlawan yang telah merintis model hidup kenegaraan yang baik," kata Cak Imin waktu itu.

Tags : Cak Imin , KH Idham Chalid , Ziarah

Berita Terkait