Prabowo ke PBNU, Cak Imin: Nahdliyyin Pilih yang Ada NU-nya

BANTUL, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi kunjungan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis 16 Agustus kemarin.

Menurut Cak Imin, klaim jika pasangan tersebut mendapat lampu hijau alias restu dari PBNU hanya secara simbolik saja. Warga Nahdliyyin disebutnya tak akan terpengaruh dan tetap lebih memilih pasangan yang diwakili oleh sesama Nahdliyyin.

“Ya itu simbolik saja, yang penting kan begini buat warga NU, Nahdliyyin, pasti enggak ada pilihan, pilihannya siapa yang ada NU-nya di situ,” kata Cak Imin usai menjadi Irup HUT RI ke 73 di MIN I Jejeran, Bantul, Jumat 17 Agustus 2018.

Cak Imin mencontohkan ketika ada empat dari lima nama calon Wakil Presiden yang disebut-sebut akan mendampingi Joko Widodo yang berasal dari representasi santri dan Nahdliyyin.

Saat itu dia menyebut suara Nahdliyyin terpecah mendukung masing-masing nama tersebut. Akan tetapi ketika Jokowi memantapkan pilihan kepada KH Ma’ruf Amin, sontak suara Nahdliyyin kembali bersatu.

“Itu empat-empatnya NU di antara lima calon. Makanya suara terpecah. (Tapi) hari ini hanya satu calon yang betul-betul aktivis NU, Ulama NU, pejuang NU yang insyaallah saya yakin pendekatan personal akan lebih mendapatkan dukungan sehingga kelembagaan tetap independen,” tegas Cak Imin.

Selain itu, Cak Imin menyebut jika sikap Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj sebagai bukti independensi struktural dan kelembagaan NU menyikapi Pilpres yang akan digelar 2019 mendatang.

“Jadi yang dilakukan Kiai Said Aqil Siroj membuktikan independensi secara kelembagaan, tapi secara pribadi-pribadi Nahdliyyin akan memilih yang NU,” tukas Wakil Ketua MPR RI ini.