Kurikulum SMK Perlu Ada Perombakan Besar, Ini Kata Presiden
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memmpin Rapat Terbatas (ratas) soal Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu 21 November 2018.
Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi mengatakan, Pemerintah harus mampu menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai sebuah kekuatan besar intuí meningkatkan perekonomian, mengejar kesejahteraan dan kemajuan.
“Kuncinya ada dua, yang pertama, perbaikan sistem pendidikan, terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi,” kata Presiden Jokowi.
Perombakan yang dilakukan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) baik dalam kurikulum maupun penataan kompetensi terutama untuk guru-guru sudah dimulai.
“Tetapi sekali lagi ini memerlukan sebuah perombakan yang besar, dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan secara besar-besaran,” tegas Presiden.
Kedua, lanjut Presiden, adalah peningkatan keterampilan pencari kerja dan juga pekerja melalui pelatihan vokasi dan program sertifikasi. “Saya melihat misalnya di Kementerian PUPR, program sertifikasi untuk para pekerja, saya melihat juga sesuatu yang sangat bagus, tetapi memang jumlahnya masih kecil,” jelas Presiden.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik