Saat Taj Yasin Sebut Pemerintah Jateng Tak Perhatian Pada Penghafal Alquran

| Sabtu, 31/03/2018 07:27 WIB
Saat Taj Yasin Sebut Pemerintah Jateng Tak Perhatian Pada Penghafal Alquran Cawagub Jateng, Taj Yasin (dok soloposcom)

RADARBANGSA.COM - Membaca statment media calon wakil Gubernur dari pasangan petahana Ganjar Pranowo, yaitu Taj Yasin pertanggal 30 Maret 2018 di JawaPos.com dengan judul berita “Jika Menang Pilgub, Gus Yasin Siapkan Rp 1 juta untuk Para Hafiz”. Janji yang menarik, tapi agak sedikit menggelitik saat membaca statment dari Gus Yasin dalam pemberitaan tersebut.

Saya akan kutipkan sebagian isi pemberitaan tersebut yang agak menggelitik nalar saya: “Selama ini pemerintah (pemerintahan Jateng lah pastinya yang dimaksud) masih kurang memikirkan para penghafal Alquran”.

Pemerintah Jateng menurut Gus Yasin selama ini lebih memberikan penghargaan pada prestasi dalam bidang olahraga dan lain-lain tapi tidak bagi para hafiz. Ini sindiran langsung yang dialamatkan Gus Yasin pada gubernur Jateng yang juga sekaligus pasangannya dalam pilgub Jateng kali ini.

Saya tengah membayangkan bagaimana perasaan mas Ganjar jika membaca statment calon wakilnya tersebut yang dialamatkan pada dirinya dan pemerintahannya.

Kritikan langsung yang dialamatkan Gus Yasin pada gubernur, bisa jadi karena masih membawa serta frame berpikir sebagai anggota DPR, yang terbiasa menempatkan diri pada posisi mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah. Sehingga lupa bahwa pemerintah yang dikiritisinya tersebut adalah pasangannya dalam pilgub kali ini.

Tidakkah hal ini bisa dimaknai sebagai bentuk ketidak siapan Gus Yasin menjadi bagian dari pemerintah Jateng? Karena frame berpikirnya dalam alam bawah sadarnya, masih menempatkan dirinya menjadi rival dari pemerintah Jateng, bukan sebagai bagian dari pemerintah Jateng.

Bisa jadi juga, Gus Yasin lupa bahwa dirinya adalah calon wakil gubernur dari gubenur Jateng saat ini, bukan calon gubernur yang menjadi rival dari gubernur petahana.

Sebelum “berperang” menyiapkan mental dan frame berpikir yang sesuai adalah kunci, karena jika dalam persoalan frame berpikir saja belum selesai, ini sama artinya ada ketidaksiapan dengan posisi yang ingin diduduki.

Calon Pemimpin yang belum selesai dengan persoalan dirinya sendiri, bagaimana akan diminta berpikir untuk persoalan pribadi lain di luar dirinya.

NOURA FADHILAH

Tags : Taj Yasin , Pilgub Jateng

Berita Terkait